5 Tolok Ukur dari Kesuksesan Program Sustainability Perusahaan

Semakin banyak orang yang sadar akan pentingnya usaha untuk mengatasi perubahan iklim. Alhasil, semakin banyak perusahaan yang membuat program sustainability. Setiap perusahaan biasanya punya program sustainability yang berbeda-beda. Sebagai contoh, Microsoft membuat sistem cooling baru untuk data center mereka.

Masalahnya, bagaimana perusahaan bisa mengukur kesuksesan dari program sustainability mereka? Berikut lima Key Performance Indicators (KPIs) yang bisa perusahaan gunakan untuk mengetahui apakah program sustainability mereka sudah sukses.

Jejak Karbon

Pada dasarnya, jejak karbon atau carbon footprint adalah jumlah total dari gas rumah kaca, seperti karbon dioksida dan metana, yang dihasilkan oleh kegiatan manusia dalam kurun waktu tertentu.

Sementara Corporate Carbon Footprint (CCF) merupakan jumlah total dari emisi gas rumah kaca yang dihasilkan oleh semua kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan untuk memproduksi barang atau jasa. CCF bisa menjadi tolok ukur untuk mengetahui dampak aktivitas perusahaan pada lingkungan.

Konsumsi Energi

Walau pembangkit listrik yang memanfaatkan tenaga terbarukan, seperti tenaga surya atau angin, sudah semakin marak, pembangkit listrik yang menggunakan bahan bakar fosil, seperti batu bara, juga masih digunakan. Padahal, pembangkit listrik tenaga batu bara atau uap menghasilkan polusi yang tidak sedikit.

Salah satu cara perusahaan untuk meminimalisir dampak operasi perusahaan pada lingkungan adalah dengan menggunakan energi secara efisien.

Dengan memastikan bahwa perusahaan menggunakan energi secara efisien, perusahaan tidak hanya bisa menghemat biaya, tapi juga meminimalisir emisi gas rumah kaca yang mereka hasilkan, seperti yang disebutkan oleh Sustainability Mag.

Supply Chain Miles

Kegiatan produksi memang merupakan sumber emisi utama dari perusahaan. Namun, supply chain miles juga tetap menghasilkan emisi. Kabar baiknya, sekarang, ada banyak organisasi yang menawarkan solusi untuk mengurangi emisi atau bahkan limbah di sektor logistik.

Hanya saja, untuk memanfaatkan solusi tersebut, perusahaan harus benar-benar memahami total jarak dari supply chain mereka dan metode transportasi yang mereka gunakan, serta dampaknya ke lingkungan.

Manajemen Sampah

Konsumen semakin sadar akan pentingnya proses daur ulang dari produk yang mereka gunakan. Karena itulah, sejumlah perusahaan juga berusaha untuk memastikan bahwa mereka punya sistem manajemen sampah yang berkelanjutan. Hal ini bisa menjadi nilai jual tersendiri bagi konsumen yang peduli akan lingkungan.

Dampak Sosial

Tidak peduli program sustainability apa yang perusahaan adakan, program itu pasti akan memiliki dampak ke masyarakat. Untuk mengetahui dampak sosial dari program perusahaan, mereka bisa membuat laporan Environmental, Social, and Governance (ESG).

Sumber header: Pixabay

Related Posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *