Meninjau visi-misi pasangan capres-cawapres terkait energi, lingkungan, dan keberlanjutan

Meninjau Visi-Misi Pasangan Capres-Cawapres Terkait Transisi Energi, Kelestarian Lingkungan, dan Keberlanjutan

Debat capres dan cawapres yang diselenggarakan sebagai salah satu agenda kampanye Pilpres 2024 mengangkat berbagai topik bahasan yang menarik.

Pada debat keempat yang akan diikuti para cawapres pada tanggal 21 Januari 2024 nanti, giliran topik-topik seputar pembangunan berkelanjutan, lingkungan hidup, dan energi yang akan dijadikan bahan diskusi.

Di artikel ini, kami mencoba meninjau visi-misi maupun program-program kerja yang direncanakan oleh masing-masing pasangan capres-cawapres terkait transisi energi, kelestarian lingkungan, dan keberlanjutan.

1. Anies-Muhaimin

Pasangan calon nomor urut satu, Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar, mencantumkan ketahanan energi sebagai salah satu misi utamanya.

Salah satu program yang mereka siapkan berfokus pada diversifikasi energi baru terbarukan (EBT), termasuk halnya bioenergi, panas bumi, air terjun, angin, hidrogen, dan tenaga surya.

Rencananya, program bertajuk “Indonesia Menuju EBT” itu akan diwujudkan dengan dukungan pemerintah dari sisi pembiayaan maupun pemetaan potensi, serta dengan memaksimalkan transfer teknologi.

Pasangan Anies-Muhaimin juga memiliki wacana untuk memaksimalkan peran panas bumi sebagai sumber energi prioritas. Caranya dengan mendorong penemuan cadangan terbukti oleh pemerintah, guna menurunkan risiko dan meningkatkan daya tarik investasi.

Sejalan dengan semua itu, peningkatan bauran EBT pun menjadi salah satu agenda yang diwacanakan. Salah satu caranya dengan memberikan insentif bagi pengembangan EBT, dan disinsentif untuk energi tidak terbarukan.

Anies-Muhaimin tidak lupa mencantumkan target bauran EBT sebesar 22 hingga 25 persen pada tahun 2029. Sebagai informasi, bauran EBT pada tahun 2023 berada di angka 13,1 persen.

Pengurangan emisi karbon turut menjadi prioritas, utamanya via elektrifikasi di sektor industri dan transportasi.

Anies-Muhaimin juga berniat membatasi pembangunan baru sekaligus memensiunkan lebih awal pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) batu bara, dimulai dari wilayah Jawa dan Bali terlebih dulu.

Soal lingkungan, ada beberapa agenda yang disiapkan, di antaranya menekan laju kerusakan hutan, konservasi intake forest, dan reforestasi/rehabilitasi untuk memaksimalkan peran hutan sebagai carbon sink.

Selain green carbon, Anies-Muhaimin juga berniat memaksimalkan potensi blue carbon dan meningkatkan kemampuan adaptasi masyarakat pesisir.

Pertanian berkelanjutan turut menjadi salah satu agenda prioritas, utamanya yang berorientasi pada diversifikasi pangan dan diversifikasi pola tanam.

Sementara terkait manajemen limbah, salah satu wacana yang diusulkan adalah ketersediaan infrastruktur persampahan dari hulu hingga hilir yang memenuhi standar, serta memperbanyak infrastruktur yang mendukung ekonomi sirkular.

2. Prabowo-Gibran

Pasangan calon nomor urut dua. Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka, menitikberatkan swasembada energi sebagai salah satu misi utamanya.

Selain energi angin, matahari, air, dan panas bumi, Prabowo-Gibran juga akan berfokus pada pengembangan produk bioenergi, seperti biodiesel dan bioavtur dari sawit, maupun bioetanol dari tebu dan singkong.

Mereka pun optimistis bahwa program biodiesel B50 dan campuran etanol E10 akan dapat tercapai pada tahun 2029.

Agenda lain seputar transisi energi yang diusulkan adalah perbaikan skema insentif untuk mendorong aktivitas temuan cadangan sumber energi baru demi meningkatkan ketahanan dan kedaulatan energi nasional.

Pasangan calon nomor urut dua juga berencana untuk merevisi semua tata aturan yang menghambat, dengan tujuan untuk mendongkrak investasi baru di sektor EBT.

Pensiun dini PLTU batu bara turut menjadi program yang akan diprioritaskan tanpa melupakan asas keadilan dan keberimbangan.

Bicara soal kelestarian lingkungan, Prabowo-Gibran berniat mengupayakan penurunan jejak karbon (carbon footprint) dan jejak air (water footprint) pada berbagai produk.

Selain itu, pemanfaatan bioplastik dalam kehidupan sehari-hari juga menjadi wacana yang hendak diupayakan sesegera mungkin.

Terkait pengelolaan sumber daya alam yang berkelanjutan, Prabowo-Gibran berencana menerapkan sistem sertifikasi produk yang dihasilkan dari praktik pengelolaan sumber daya ramah lingkungan.

3. Ganjar-Mahfud

Pasangan calon nomor urut tiga, Ganjar Pranowo dan Mahfud MD, menekankan peningkatan porsi EBT dalam bauran energi nasional sebagai salah satu misi utamanya.

Target yang mereka tetapkan adalah 25 hingga 30% pada tahun 2029. Sebagai perspektif, sebelumnya pemerintah telah menetapkan target bauran EBT sebesar 44 persen pada tahun 2030.

Juga menjadi wacana dari Ganjar-Mahfud adalah kemampuan desa untuk memasok kebutuhan energinya secara mandiri, khususnya yang berasal dari sumber terbarukan.

Terkait kelestarian lingkungan, pasangan calon nomor urut tiga berniat menetapkan moratorium deforestasi serta mempercepat upaya reforestasi, reboisasi, restorasi, dan rehabilitasi.

Konservasi kawasan hutan, utamanya untuk meningkatkan fungsi klimatologisnya, akan menjadi salah satu prioritas yang paling utama.

Sejalan dengan prinsip pengelolaan lingkungan secara berkelanjutan, Ganjar-Mahfud akan mengggalakkan revitalisasi daerah aliran sungai, danau, pengembangan kota hijau, industri hijau, serta gerakan kesadaran gaya hidup bebas sampah.

Tak lupa disebut adalah penerapan regulasi yang ketat terhadap perusakan lingkungan, termasuk halnya di lingkungan laut dan yang berada di batas negara.

Bicara soal sampah, salah satu wacana Ganjar-Mahfud adalah mendorong pengelolaan sampah dan prinsip-prinsip ekonomi sirkular di kalangan masyarakat. Tujuannya bukan sebatas meminimalkan kerusakan lingkungan, melainkan juga membuka peluang untuk mendapatkan penghasilan tambahan.

Gambar header: Detik.com.

Related Posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *