Tahun 2040, 75 Persen Tambahan Kapasitas Pembangkit Listrik Berasal dari Sumber EBT

Tahun 2040, 75 Persen Tambahan Kapasitas Pembangkit Listrik Berasal dari Sumber EBT

PLN terus mengutamakan pengembangan energi baru terbarukan (EBT) dalam tugasnya memasok tenaga listrik. Komitmen ini ditunjukkan melalui rencana penambahan kapasitas pembangkit listrik yang lebih banyak berasal dari sumber terbarukan.

Sesuai target yang ditetapkan, PLN akan menambah kapasitas pembangkit listrik hingga 80 gigawatt (GW) pada tahun 2040 nanti. Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo, menjelaskan bahwa sekitar tiga perempat dari total tersebut akan berasal dari sumber terbarukan.

“Bahwa sampai tahun 2040, penambahan kapasitas pembangkit totalnya sekitar 80 GW. 75 persennya (60 GW) berbasis pada energi baru terbarukan, 25 persennya (20 GW) berbasis pada gas,” tutur Darmawan dalam sebuah acara yang digelar di Jakarta baru-baru ini, seperti dikutip dari Antara.

Rencana ini sejalan dengan arahan yang tertuang dalam Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 112 Tahun 2022, yang memandatkan PLN untuk mengutamakan pengembangan energi baru terbarukan (EBT) dalam menyusun Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL).

Menurut Darmawan, Perpres tersebut sudah melarang pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) batu bara untuk masuk dalam RUPTL. Sebagai gantinya, yang akan dijadikan baseload hanya tiga sumber saja, yaitu gas, air, dan panas bumi (geotermal).

Mengutip laman resmi PLN, berbagai upaya memang sudah dilakukan dalam beberapa tahun terakhir untuk menjauhkan PLTU dari sektor ketenagalistrikan.

Salah satu yang paling utama adalah penghapusan rencana pembangunan PLTU dengan kapasitas total sebesar 13,3 GW dari RUPTL.

Selain itu, PLN juga membatalkan 1,3 GW PLTU yang sudah menandatangani kontrak jual beli tenaga listrik, mengganti 1,1 GW PLTU dengan sumber EBT, dan mengganti 800 MW PLTU dengan gas.

Sebelumnya, PLN juga sudah menyusun rencana strategis untuk mengakselerasi upaya transisi energi Indonesia, salah satunya untuk mengatasi problem distribusi listrik bersih yang terjadi karena lokasi sumber EBT terletak jauh dari pusat ekonomi.

Hal ini akan diwujudkan dengan mengembangkan green transmission line, sekaligus pembangunan infrastruktur smartgrid dan flexible generation untuk mengantisipasi sifat intermiten atau ketidakstabilan sebagian besar sumber EBT.

Gambar header: PLN.

Related Posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *