Daftar aktivitas praktis terkait sustainable living

8 Aktivitas Praktis untuk Menerapkan Prinsip Sustainable Living

Memerangi perubahan iklim merupakan langkah besar yang membutuhkan upaya kolektif, dan setiap individu memegang peran tersendiri dalam hal ini.

Untuk mewujudkan masa depan yang berkelanjutan, kita tidak bisa hanya bergantung pada perusahaan-perusahaan tertentu saja. Sebaliknya, masing-masing dari kita juga perlu mengambil tindakan.

Tindakan seperti apa? Menerapkan prinsip-prinsip sustainable living tentu saja, yang bertujuan untuk menjaga keseimbangan antara kualitas hidup dan kelestarian lingkungan.

Kabar baiknya, gaya hidup berkelanjutan ini dapat diterapkan dari langkah yang paling kecil sekalipun, dan di artikel ini, kita akan membahas tentang aktivitas-aktivitas praktis apa saja yang dapat dilakukan yang sesuai dengan kaidah sustainable living.

Sebelumnya, sedikit disclaimer: artikel ini tidak bermaksud untuk menyinggung pihak-pihak tertentu. Semua yang dibahas murni merupakan tips umum yang dapat dipraktikkan oleh siapa pun.

Daftar aktivitas praktis terkait sustainable living

1. Mengurangi penggunaan plastik sekali pakai

Plastik merupakan material yang tidak mudah terurai secara alami, dan penumpukan sampah plastik merupakan ancaman serius terhadap keberlanjutan ekologi.

Maka dari itu, sudah selayaknya kita mengganti penggunaan plastik sekali pakai dengan alternatif yang lebih ramah lingkungan, seperti misalnya tas belanja berbahan kain maupun botol minum yang bisa diisi ulang.

2. Menghemat energi

Sebagian besar dari listrik yang kita gunakan berasal dari pembakaran bahan bakar fosil. Kalau kita tidak berusaha menghemat konsumsi listrik, itu berarti sumber energi fosil yang dibakar juga tidak akan berkurang.

Langkah termudah untuk menghemat energi adalah mengganti semua lampu yang ada di kediaman masing-masing dengan lampu LED. Selain itu, kita juga harus terus mengingatkan diri masing-masing untuk mematikan lampu dan peralatan elektronik lain saat sedang tidak digunakan.

3. Menghemat penggunaan air

Sejalan dengan prinsip penghematan energi, tidak ada salahnya juga jika kita menghemat penggunaan air. Caranya tidak susah, contohnya bisa dengan menampung air hujan, yang kemudian bisa dipakai untuk menyiram tanaman. Lalu jika ada pipa atau keran yang bocor, segera lakukan perbaikan.

4. Menanam dan merawat kebun mini

Bicara soal tanaman, kita juga bisa mempertimbangkan untuk menanam tumbuhan di kediaman masing-masing, baik di pot maupun dalam bentuk kebun kecil.

Selain menyerap karbon dioksida dan menghasilkan oksigen, kebun rumahan juga punya potensi untuk mengurangi ketergantungan akan produk-produk pertanian yang diangkut jarak jauh. Butuh daun kemangi untuk lalapan? Tinggal petik saja daripada harus ke pasar.

5. Membuat kompos dari sampah organik

Masih seputar berkebun, kita juga bisa membuat kompos untuk menyuburkan tanaman dengan bahan-bahan seperti sisa potongan buah, potongan sayuran, kulit telur, ampas kopi, maupun daun-daun kering.

Selain untuk keperluan perawatan kebun, kegiatan ini juga dapat membantu mengurangi sampah yang menuju tempat pembuangan akhir.

6. Menggunakan produk lokal dan organik

Membeli produk lokal bukan sekadar mendukung petani dan produsen lokal, melainkan juga membantu mengurangi emisi yang dihasilkan dari transportasi jarak jauh, utamanya untuk produk-produk impor.

Di saat yang sama, membeli produk organik berarti kita mendukung kegiatan penanaman yang tidak bergantung pada penggunaan pestisida maupun bahan-bahan kimia berbahaya lainnya.

7. Mengurangi konsumsi daging

Sudah bukan rahasia kalau hewan ternak seperti sapi menghasilkan emisi gas metana dalam jumlah yang cukup signifikan, dan metana sendiri merupakan jenis gas rumah kaca dengan konsentrasi terbesar kedua setelah oksigen.

Dengan mengurangi konsumsi daging, kita bisa membantu mengurangi emisi gas metana. Sebagai gantinya, kita bisa memperbanyak konsumsi buah, sayur, maupun biji-bijian, terutama yang diproduksi secara lokal tadi.

Memilih makanan yang ramah lingkungan tak hanya baik untuk kelestarian bumi, tetapi juga untuk kesehatan masing-masing.

8. Menggunakan transportasi ramah lingkungan

Manusia modern sangat bergantung pada kendaraan bermotor, dan ini mampu menjelaskan mengapa mayoritas kawasan urban kerap dilanda isu polusi udara.

Solusinya? Kita perlu mengurangi ketergantungan terhadap kendaraan bermotor. Saat hendak membeli sesuatu di minimarket dekat rumah misalnya, ketimbang menggunakan sepeda motor, alangkah baiknya jika kita memilih untuk bersepeda atau malah berjalan kaki. Udara sehat, badan pun ikut sehat.

Untuk jarak yang lebih jauh, penggunaan transportasi umum tentu akan meninggalkan jejak karbon yang lebih minimal ketimbang kendaraan pribadi. Alternatifnya, kita juga bisa mempertimbangkan untuk menggunakan kendaraan listrik atau hybrid.

Kesimpulan

Melalui langkah-langkah kecil yang dilakukan secara konsisten, kita semua dapat menjadi agen perubahan menuju masa depan yang berkelanjutan.

Sustainable living bukan sebatas untuk terlihat berbeda atau keren, melainkan bentuk upaya kita bersama untuk mewariskan kekayaan alam kepada generasi mendatang.

Gambar header: Freepik.

Related Posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *