New Energy Nexus Indonesia baru-baru ini mengumumkan pendanaan tambahan senilai $31 juta pada tiga startup climate tech, yakni SolarKita, Swap Energi, dan Synergy Efficiency Solutions (SES).
Ketiga startup ini melengkapi portofolio New Energy Nexus Indonesia sebelumnya melalui program dana kelolaan Indonesia 1 Fund.
DailySocial melaporkan bahwa sejak 2020, Indonesia 1 Fund telah menyalurkan pendanaan ke tujuh startup climate tech dan mengalokasikan empat investasi lanjutan.
Portofolio tersebut diklaim telah menghasilkan kinerja beserta dampak yang positif, serta berhasil menarik total pendanaan sebesar $70 juta dari berbagai investor sejak disuntik dana kelolaan ini.
Estimasinya, seluruh portofolio Indonesia 1 Fund telah berhasil mengurangi lebih dari 165 ribu ton emisi karbon, angka yang setara dengan penanaman delapan juta pohon.
Pendanaan startup cenderung turun dalam setahun terakhir, dan berdasarkan laporan PwC, sektor climate tech pun tidak luput dari tren tersebut. Faktor ketidakpastian ekonomi dan konflik geopolitik disebut menurunkan kepercayaan investor untuk menanamkan modal.
Jika melihat laporan yang disusun DSInnovate, tren serupa pun juga terjadi di Indonesia. Kendati demikian, sektor kendaraan listrik atau EV rupanya berhasil menjadi sektor yang memperoleh pendanaan tertinggi kedua di Indonesia.
Salah satu pemain di sektor EV yang langganan mendapat pendanaan adalah Swap Energi. Sebelum diberi suntikan dana ekstra oleh New Energy Nexus Indonesia, Swap sudah lebih dulu membukukan pendanaan seri A senilai $22 juta.
Buat yang kurang familier, Swap mengembangkan ekosistem tukar baterai untuk sepeda motor listrik, mengeliminasi kebutuhan charging di kalangan pengguna. Sejauh ini, Swap tercatat sudah memiliki lebih dari 1.300 titik penukaran baterai.
Sementara untuk SolarKita, startup ini mengembangkan solusi pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) atap untuk kebutuhan residensial maupun komersial dengan investasi awal yang relatif minim.
Terakhir, SES menawarkan solusi efisiensi energi melalui berbagai layanan mulai dari konsultasi, desain, perombakan fasilitas, hingga pembiayaan dan instalasi.
Keputusan New Energy Nexus Indonesia memberi pendanaan ke ketiga startup ini sendiri didasari oleh resiliensi yang mereka tunjukkan di tengah tren penurunan investasi secara global yang terjadi tahun lalu.
Gambar header: Nuno Marques via Unsplash.