Australia Anggarkan Dana 10 Triliun untuk Ekspansi Manufaktur Panel Surya dalam Negeri

Australia Anggarkan Dana 10 Triliun untuk Ekspansi Manufaktur Panel Surya dalam Negeri

Dalam rangka mempercepat upaya transisi energi dan mengurangi ketergantungan pada batu bara, Australia berniat memperluas manufaktur panel surya dalam negerinya.

Untuk mewujudkan wacana tersebut, Perdana Menteri Australia, Anthony Albanese, mengumumkan pembentukan dana sebesar A$1 miliar (kurang lebih setara Rp10,4 triliun).

Di bawah kepemimpinan Albanese, Australia telah mengumumkan komitmen investasi energi bersih sebesar lebih dari A$40 miliar hanya dalam kurun waktu sekitar dua tahun.

Pemerintah Australia sendiri menargetkan peningkatan penggunaan energi terbarukan menjadi 82% pada tahun 2030, naik dari angka 40% saat ini.

Albanese menilai Australia tidak semestinya menjadi mata rantai terakhir dalam rantai pasokan global yang dibangun berdasarkan penemuan mereka sendiri.

“Kami memiliki setiap logam dan mineral penting yang dibutuhkan untuk menjadi pemain utama dalam transformasi menuju emisi nol bersih, serta rekam jejak yang kuat sebagai produsen dan eksportir energi yang dapat diandalkan,” ungkap Albanese dalam sebuah pernyataan resmi, seperti dikutip dari Reuters.

Tingginya minat masyarakat Australia terhadap energi terbarukan tercermin dari fakta bahwa 1 dari 3 rumah tangga di Australia telah memasang panel surya di atap kediaman mereka.

Ini merupakan angka tertinggi di dunia. Namun sayangnya, hanya 1% dari panel surya tersebut yang diproduksi di dalam negeri.

Inisiatif perluasan manufaktur ini akan mencakup subsidi dan hibah produksi. Lokasi produksi yang dipilih sendiri adalah Liddell Power Station milik AGL Energy, produsen listrik terkemuka Australia yang sebelumnya menggunakan batu bara sebagai sumber energinya.

Albanese percaya produksi panel surya dalam negeri akan mengurangi risiko terganggunya perdagangan internasional di masa depan, seperti yang terjadi selama pandemi COVID-19.

Inisiatif ini juga bertujuan untuk menciptakan lapangan pekerjaan baru seiring dengan rencana penutupan pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) batu bara.

“Ada beberapa PLTU batu bara yang rencananya akan ditutup ke depannya,” ungkap Albanese. “Kita harus mencari peluang agar para pekerjanya dapat terus bekerja di sektor energi terbarukan yang menawarkan gaji tinggi dan pekerjaan yang aman.”

Tahap perancangan dan pelaksanaan inisiatif ini akan melibatkan partisipasi Badan Energi Terbarukan Australia (ARENA). ARENA akan fokus pada keseluruhan rantai pasokan, mulai dari batangan dan wafer hingga sel surya, perakitan modul, serta komponen terkait seperti kaca surya dan inverter.

Gambar header: Freepik.

Related Posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *