Menurut laporan terbaru dari Program Lingkungan Perserikatan Bangsa-Bangsa (United Nations Environment Program – UNEP), kemajuan dalam adaptasi perubahan iklim di semua bidang cenderung melambat.
Dirilis menjelang konferensi iklim COP28, laporan tersebut menemukan bahwa kebutuhan finansial adaptasi di negara-negara berkembang kini 10-18 kali lipat lebih besar daripada aliran keuangan publik internasional — sekitar 50 persen lebih tinggi dari estimasi sebelumnya.
Akibat kebutuhan finansial adaptasi yang semakin meningkat dan aliran dana yang stagnan, kesenjangan finansial adaptasi saat ini diperkirakan sebesar $194-366 miliar per tahun.
Di saat yang sama, perencanaan dan pelaksanaan adaptasi tampaknya telah mencapai puncaknya. Kegagalan untuk beradaptasi memiliki dampak besar pada kerugian dan kerusakan, terutama bagi yang paling rentan.
“Pada tahun 2023, perubahan iklim sekali lagi menjadi lebih mengganggu dan mematikan: rekor suhu terpatahkan, sementara badai, banjir, gelombang panas, dan kebakaran hutan menyebabkan kerusakan,” ujar Inger Andersen, Direktur Eksekutif UNEP, seperti dikutip dari siaran pers UNEP.
“Dampak intens ini memberi tahu kita bahwa dunia harus segera mengurangi emisi gas rumah kaca dan meningkatkan upaya adaptasi untuk melindungi populasi yang rentan,” lanjutnya.
Laporan ini menunjukkan bahwa dana yang diperlukan untuk adaptasi di negara-negara berkembang saat ini berada di kisaran $215 miliar hingga $387 miliar per tahun selama dekade ini.
Sayangnya, aliran dana adaptasi multilateral dan bilateral publik ke negara-negara berkembang menurun sebesar 15 persen menjadi $21 miliar pada tahun 2021.
Penurunan ini terjadi meskipun telah ada komitmen di COP26 untuk memberikan dukungan dana adaptasi sekitar $40 miliar per tahun pada tahun 2025.
Meskipun 5 dari 6 negara memiliki setidaknya satu alat perencanaan adaptasi nasional, kemajuan mencapai cakupan global penuh melambat. Dan jumlah tindakan adaptasi yang didukung melalui dana iklim internasional telah stagnan selama satu dekade terakhir.
Laporan ini mengidentifikasi tujuh cara untuk meningkatkan pendanaan, termasuk melalui belanja domestik dan keuangan internasional serta sektor swasta.
Strategi lainnya bisa dengan melaksanakan Pasal 2.1(c) dalam Persetujuan Paris tentang pengalihan aliran keuangan menuju jalur pengembangan beremisi rendah karbon dan tahan perubahan iklim.
Gambar header: Freepik.