Pabrikan mobil asal Prancis, Citroen, berencana merakit mobil listrik atau electric vehicle (EV) di Indonesia mulai Juli 2024. Hal ini telah dikonfirmasi oleh Deputi Bidang Koordinasi Infrastruktur dan Transportasi Kemenkomarves, Rachmat Kaimuddin.
“Dia bilang bulan Juli 2024, dia sudah mau berproduksi (merakit mobil),” ucap Rachmat dalam sebuah acara sosialisasi insentif mobil listrik yang digelar di Jakarta, seperti dikutip dari Antara.
Mobil-mobil yang Citroen pasarkan di Indonesia, termasuk mobil listrik E-C3, selama ini merupakan hasil impor secara utuh (completely built-up/CBU) dari India.
Dengan adanya rencana baru ini, Citroen akan bergeser ke skema completely knocked down atau CKD, memanfaatkan fasilitas yang sudah ada untuk merakit mobil listrik yang akan dipasarkan di sini.
Januari lalu, CEO Citroen Indonesia, Tan Kim Piauw, sebenarnya sempat membocorkan rencana perusahaannya untuk merakit mobil listrik di Indonesia, dengan memanfaatkan salah satu fasilitas pabrik milik Indomobil Group (distributor tunggal Citroen) yang tersedia di Purwakarta, Jawa Barat.
Kepada Detik, Tan mengungkapkan bahwa pabrik Indomobil di Purwakarta tersebut selama ini baru dipakai untuk memproduksi mobil Volkswagen, dan kapasitasnya masih sangat mencukupi untuk mengakomodasi perakitan mobil lain, seperti dari Citroen misalnya.
Setidaknya di awal, pabrik Citroen di Purwakarta ini hanya akan ditujukan untuk memenuhi permintaan domestik. Kendati demikian, pihak Citroen tidak menutup peluang untuk mengekspor unit yang dirakit ke luar negeri ke depannya.
Dengan peralihan dari skema CBU ke CKD, mobil listrik Citroen nantinya berpotensi untuk mengalami penyesuaian harga, terutama dengan adanya diskon Pajak Pertambahan Nilai (PPN) dari pemerintah.
Keputusan Citroen ini semakin memperkuat sentimen bahwa pasar EV Indonesia punya prospek yang sangat cerah dan begitu menggoda bagi para pemain industri otomotif.
Meski sempat hengkang dari Indonesia pada 1994, Citroen akhirnya kembali meramaikan persaingan pasar otomotif Indonesia pada 2022, dan sekarang kian serius menggeluti segmen mobil listrik.
Bahkan pemain baru seperti VinFast pun telah berkomitmen untuk membangun pabrik perakitan mobil listrik di Indonesia, dengan dana investasi yang disebut mencapai angka $1,2 miliar.