Variasi Pohon Baru Bisa Minimalisir Polusi dari Pabrik Kertas

Kertas merupakan material yang ramah lingkungan. Karena, kertas tidak hanya bisa didaur ulang, tapi juga bisa terurai secara alami. Bahan utama untuk membuat kertas adalah serat selulosa di pohon. Masalahnya, proses untuk memisahkan selulosa dari lignin alias zat kayu memiliki dampak buruk pada lingkungan. Setiap tahun, pabrik-pabrik kertas menghasilkan jutaan ton limbah kimia dan lebih dari 150 juta ton emisi gas rumah kaca. Hal ini mendorong para peneliti mencari cara untuk meminimalisir limbah dan polusi yang dihasilkan oleh pabrik kertas.

Para peneliti untuk mencoba untuk merekayasa gen pohon poplar, yang sering digunakan dalam produksi kertas. Menggunakan CRISPR gene-editing tools, para peneliti berusaha untuk merekayasa gen pada pohon poplar demi mengurangi zat kayu dan memaksimalkan selulosa pada pohon. Dengan begitu, ketika pohon poplar diolah menjadi kertas, polusi dan limbah yang dihasilkan dapat berkurang. Tak hanya itu, proses pengolahan itu pun memakan biaya yang lebih sedikit.

Untuk melakukan studi ini, Jack Wang dan Rodolphe Barrangou, ahli bioteknologi dari North Carolina State University, bekerja sama dengan puluhan kolega mereka untuk membuat computer model yang didasarkan pada studi bioteknologi hutan selama berpuluh-puluh tahun. Computer model itu digunakan untuk memprediksi dampak dari perubahan gen terkait zat kayu pada komposisi kayu, tingkat pertumbuhan pohon, dan faktor lainnya.

Pohon poplar digunakan untuk produksi kertas. | Sumber: Wikipedia

Setelah mengamati hampir 70 ribu kombinasi gen, para peneliti memutuskan bahwa 99,5% kombinasi itu akan memberikan dampak buruk pada pertumbuhan pohon poplar. Namun, sebanyak 347 kombinasi gen memiliki efek berupa peningkatan selulosa pada pohon, mengurangi zat kayu, atau keduanya. Pohon poplar dengan kombinasi gen inilah yang peneliti coba gunakan dalam pembuatan kertas, dengan harapan untuk mengurangi polusi dan limbah yang dihasilkan.

Para peneliti lalu menggunakan 174 kombinasi gen paling menjanjikan dan menanam pohon poplar dengan kombinasi gen itu di rumah kaca. Setelah 6 bulan, diketahui bahwa varian pohon poplar paling menjanjikan memiliki zat kayu 49,1% lebih sedikit, sementara perbandingan jumlah selulosa dan lignin pada pohon naik hingga 228%.

Sederhananya, jika pabrik kertas menggunakan pohon polar ini, mereka akan bisa menaikkan produksi kertas hingga 40%, memangkas emisi gas rumah kaca yang dihasilkan sebanyak 20%, dan meningkatkan laba hingga sekitar US$1 miliar.

“Peningkatan laba akan mendorong pelaku industri untuk menggunakan teknologi baru ini,” kata Barrangou, dikutip dari Science.org. Sayangnya, teknologi baru ini tidak bisa diadopsi begitu saja.

Pertama, peneliti harus mengadakan uji coba untuk mengetahui bahwa pohon poplar varian baru ini akan bisa tumbuh hingga dewasa di luar rumah kaca. Pasalnya, zat kayu berfungsi untuk melindungi pohon dari badai dan serangga. Selain itu, varian baru dari pohon poplar ini juga harus mendapatkan persetujuan dari regulator.

Sumber header: Pixabay

Related Posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *