Singapura tengah memulai pembangunan fasilitas penghapusan karbon dioksida atau CO2 dari laut (ocean carbon dioxide removal/OCDR) terbesar di dunia, bekerja sama dengan University of California, Los Angeles (UCLA) dan Equatic, startup yang didirikan oleh para peneliti UCLA.
Dijadwalkan mulai beroperasi pada 2025, fasilitas senilai $20 juta ini akan mampu menghapuskan 3.650 ton karbon dioksida dari laut setiap tahun dengan menggunakan teknologi yang dikembangkan oleh Equatic, yang memanfaatkan elektrolisis untuk mengubah karbon dioksida dalam air laut menjadi material padat yang stabil.
Mengutip siaran pers UCLA, karbon dioksida yang diekstraksi akan disimpan dalam bentuk material padat berbahan dasar kalsium dan magnesium (serupa dengan pembentukan alami cangkang kerang laut) selama setidaknya 10.000 tahun.
Air laut yang diproses kemudian akan dipompa kembali ke laut, dan air laut yang sudah terpakai ini justru memiliki kapasitas lebih besar untuk menyerap karbon dioksida dari atmosfer.
Proyek bernama Equatic-1 ini merupakan pengembangan dari program percontohan yang sebelumnya sudah dijalankan di Singapura dan di pelabuhan Los Angeles pada April 2023.
Masing-masing fasilitas dari program percontohan tersebut dapat mengesktraksi sekitar 100 kilogram karbon dioksida setiap harinya. Sebagai perbandingan, Equatic-1 punya kapasitas 100 kali lebih besar (10 ton per hari).
Terkait potensi risiko ekologisnya, teknologi OCDR besutan Equatic ini dipastikan aman. Berdasarkan penjelasan perwakilan badan air nasional Singapura (PUB) kepada TIME, air laut yang telah diproses akan dinetralkan terlebih dahulu sebelum dibuang kembali ke laut guna memastikan bahwa unsur kimia laut tetap terjaga.
Fasilitas OCDR ini tak hanya menjadi bagian penting dari target Singapura untuk mencapai emisi nol bersih pada tahun 2045, tetapi juga dapat memberi manfaat lain.
PUB menyatakan akan terus meneliti potensi integrasi teknologi penghapusan karbon ke dalam proses desalinasi yang sudah Singapura jalankan selama ini untuk mengubah air laut menjadi air minum.
Selain itu, PUB juga sedang menjajaki potensi pemanfaatan karbonat pada yang dihasilkan oleh teknologi Equatic dalam industri konstruksi, misalnya untuk campuran semen atau beton.
Hidrogen, produk sampingan lain dari teknologi Equatic, juga dapat digunakan untuk memasok daya pada proses itu sendiri, atau digunakan sebagai sumber energi bersih untuk menghasilkan listrik.