Perusahaan energi global, Shell, baru-baru ini memperkenalkan produk cairan pendingin imersi (immersion cooling fluids) untuk pasar Indonesia.
Produk Shell Lubricants ini dirancang untuk membantu pusat data (data center) mengurangi konsumsi energi, air, dan emisi karbon dioksida, sekaligus meningkatkan efisiensi operasional.
Arie Satyanggoro, Vice President Marketing Lubricants PT Shell Indonesia, menjelaskan bahwa produk ini merupakan solusi energi terintegrasi Shell Lubricants yang dirancang untuk mendukung server data dan komponen teknologi informasi dalam meningkatkan kinerja, efisiensi, dan keberlanjutan.
Produk ini terbuat dari gas alam menggunakan proses gas-to-liquid (GTL) dan telah dikembangkan selama lebih dari 40 tahun.
Produk immersion cooling fluids ini didesain untuk digunakan bersamaan dengan immersion tank, salah satu contohnya seperti yang disediakan oleh Gigabyte Technology di Indonesia.
Dibandingkan dengan metode pendinginan konvensional, teknologi immersion cooling diklaim dapat meningkatkan performa dari central processing unit (CPU) hingga 40% dan mengurangi konsumsi listrik hingga 48%, sehingga menghasilkan emisi karbon yang lebih rendah.
Sudah bukan rahasia kalau pusat data memiliki konsumsi energi yang masif. Perkembangan pesat teknologi kecerdasan buatan (artificial intelligence – AI) dalam beberapa tahun terakhir pun sama sekali tidak membantu dan malah memperparah kondisinya.
Berdasarkan sebuah penelitian, konsumsi listrik pusat data AI diperkirakan bisa menyamai kebutuhan satu negara pada tahun 2027.
Bukan cuma itu, pusat data pun juga dikenal rakus air ketika menggunakan sumber daya tersebut sebagai komponen dari sistem pendingin.
Melihat kondisi yang seperti itu, teknologi immersion cooling semestinya berpotensi menjadi solusi alternatif yang menjanjikan.
Peluncuran produk immersion cooling fluids Shell di Indonesia berlangsung pada 31 Oktober 2023 dan dihadiri oleh Wakil Menteri Ketenagakerjaan, Afriansyah Noor.
Beliau menyatakan bahwa pemerintah siap berkolaborasi dengan Kementrian Komunikasi dan Informatika untuk mengembangan Aparatur Sipil Negara (ASN) yang kompeten di bidang pusat data hijau.
Industri pusat data belakangan memang terus berkembang di Indonesia, dengan peningkatan permintaan baik dari segi volume maupun kualitas layanan.
Pertumbuhan ini sejalan dengan peralihan ke gaya hidup digital dan perkembangan infrastruktur ekonomi digital.
Shell sendiri berkomitmen untuk terus menciptakan solusi berkelanjutan dalam rangka mempercepat transisi bisnis ke net zero emission.
Hadirnya teknologi immersed cooling fluids di Indonesia diharapkan akan mendukung perkembangan industri teknologi, terutama di sektor pusat data yang memerlukan intensitas energi yang tinggi.