Pasar kendaraan listrik roda dua di Indonesia sedang hangat-hangatnya. Dalam waktu hanya dua tahun, jumlah pengguna sepeda motor listrik di tanah air naik hingga 15 kali lipat.
Para pemain industrinya pun juga bertambah banyak, dari hanya 10 merek kendaraan listrik roda dua di tahun 2020 menjadi 53 merek di tahun 2023. Semuanya berlomba-lomba berebut pangsa di pasar yang masih sangat muda.
Pemerintah sendiri telah memberikan dukungan dalam bentuk insentif dan skema yang mendorong produksi kendaraan listrik di dalam negeri.
Problemnya, tidak semua pemegang merek sepeda motor listrik punya kapabilitas riset dan pengembangan (research and development – R&D) serta produksi yang mumpuni.
Tidak sedikit yang mengandalkan impor komponen-komponen penting dari luar negeri, sehingga pada akhirnya tidak bisa ikut menikmati insentif dari pemerintah.
Dari 53 merek, saat ini tercatat baru satu saja yang mampu memenuhi syarat tingkat kandungan dalam negeri (TKDN) sebesar 60% yang ditetapkan oleh pemerintah.
Di sinilah startup bernama Katalis mencoba memberikan solusi. Katalis merupakan sebuah perusahaan penyedia layanan R&D motor listrik dengan kemampuan manufaktur.
Tujuan berdirinya Katalis adalah membantu brand mempercepat proses R&D kendaraan listrik dan meminimalkan total biaya yang dikeluarkan. Di samping itu, Katalis juga dapat menjadi mitra manufaktur bagi brand yang sudah memiliki prototipe rancangannya sendiri.
Perjalanan Katalis sendiri berawal dari sekelompok motorcycle enthusiast yang tergabung dalam sebuah komunitas motor, demikian cerita Bimokumoro Pariwondo, salah satu co-founder Katalis, dalam percakapan singkatnya dengan tim Solum.id.
Hobi dan kecintaan terhadap kendaraan roda dua ini pada akhirnya membuka peluang bagi para pendiri Katalis untuk ikut serta dalam kontes modifikasi sepeda listrik pada sebuah event yang bernama Indonesian Custombike Expo & Championship (ICEC) dalam gelaran IIMS tahun 2019.
Kala itu, mereka berinisiatif untuk melakukan ubahan pada sepeda listrik Selis Garuda hingga menjadi sepeda motor listrik gahar bernama Katalis EV500.
“Sejak event tersebut, akhirnya diputuskan bahwa founder-founder harus menjadi agen perubahan (agent of change) untuk dunia yang lebih baik dengan mengedepankan e-mobility,” jelas Bimo.
Nama Katalis sendiri diambil dari komponen catalytic converter pada sepeda motor, yang dianggap cocok untuk mengawali sebuah perubahan di dunia otomotif roda dua Indonesia.
Seperti yang sudah disinggung, Katalis saat ini hadir untuk membantu mengembangkan produk kendaraan listrik roda dua bagi brand yang tertarik.
Proposisi unik yang mereka tawarkan tak hanya mencakup tim ahli dan teknologi canggih, tetapi juga akses ke co-manufacturer berpengalaman yang telah berkiprah di industri otomotif selama 20 tahun.
Dalam waktu dekat ini, Katalis berniat untuk terus melengkapi dan menyempurnakan metodologi K-ISS (Katalis Internal Species Systematization) yang menjadi andalannya, sekaligus mengembangkan sebuah platform kendaraan.
Belum lama ini, Katalis juga menjalin kerja sama terkait co-testing facility. Bimo menjelaskan bahwa hal ini dapat memberikan solusi end-to-end hingga tahap pengujian komprehensif kendaraan sebelum dilakukan produksi massal.
Ke depannya, Katalis akan terus melakukan riset dengan “kearifan lokal” sehingga dapat memberikan keuntungan tersendiri bagi upaya elektrifikasi di Indonesia.
Tak hanya berinovasi di bidang total vehicle research & integration, Katalis juga berharap dapat memulai pengembangan komponen-komponen elektrikal berbasis teknologi.
Menurut Bimo, salah satu rencana jangka panjang Katalis adalah untuk mengeluarkan produk kendaraan listrik roda dua yang sesuai untuk pasar Indonesia, yang tentunya menggunakan kaidah-kaidah hasil riset dan studi yang telah dijalankan selama ini.
Katalis berharap keberadaannya dapat mempercepat perkembangan industri kendaraan listrik roda dua di tanah air. Namun di samping itu, Katalis juga senantiasa mengampanyekan isu-isu tentang pentingnya peralihan ke kendaraan listrik.
—
DSLaunchECO merupakan program inkubasi startup dengan fokus pada bidang sustainability dan green tech. Program ini diselenggarakan oleh DS/X Ventures dan DailySocial.id, dengan tim Solum.id sebagai mitra strategisnya.
Selain mengikuti sesi mentoring dari sosok-sosok yang sudah sangat berpengalaman, para peserta DSLaunchECO juga dapat membangun koneksi dengan sesama pendiri startup yang peduli akan lingkungan.