Startup agritech Koltiva mengumumkan pendanaan seri A yang dipimpin oleh perusahaan modal ventura AC Ventures. Putaran pendanaan ini juga mendapat partisipasi dari Silverstrand Capital, Planet Rise, Development Finance Asia, dan Blue 7, serta investor yang sudah ada, The Meloy Fund.
Koltiva adalah perusahaan yang menyediakan platform digital untuk membantu petani dan perusahaan agribisnis dalam pengelolaan rantai pasokan pertanian.
Platform Koltiva mencakup berbagai fitur, mulai dari pendaftaran produsen, survei, pemantauan transaksi pertanian, pemetaan deforestasi, hingga pengukuran emisi gas rumah kaca di perkebunan.
Dana segar dari pendanaan seri A ini akan digunakan Koltiva untuk mengembangkan solusi berbasis SaaS (software-as-a-service) yang memungkinkan perusahaan multinasional untuk memiliki pelacakan rantai pasokan dari benih hingga ke tangan konsumen (from seed to table).
Koltiva juga akan menggunakan dana ini untuk memperluas jangkauannya ke lebih banyak negara di Asia Tenggara dan Afrika.
Koltiva, startup agritech asal Indonesia, telah menghadirkan berbagai solusi untuk petani dan perusahaan agribisnis sejak didirikan pada tahun 2013. Solusi tersebut antara lain pemetaan lahan dan profil produsen, ketertelusuran benih hingga ke tangan konsumen, serta pelatihan dan bimbingan ke petani.
Pada tahun 2023, Koltiva memperluas layanannya ke solusi climatetech. Perusahaan ini mengembangkan produk yang dapat membantu dalam pengukuran dan penilaian gas rumah kaca (greenhouse gas/GHG).
“Kami membantu korporasi multinasional menavigasi secara bijak lanskap yang dinamis serta regulasi yang terus berkembang akan kepatuhan praktik pertanian berkelanjutan, serta meningkatkan kehidupan para petani dan produsen kecil. Bisnis kami bertujuan untuk membentuk ekosistem yang memberikan manfaat kepada merek global, serta turut meningkatkan dan memperbaiki kondisi penghidupan dan kesejahteraan dari tingkat paling dasar di proses rantai pasok. Kami membayangkan dunia di mana perdagangan yang transparan dan berkelanjutan menjadi sebuah standar,” Co-Founder & CEO Koltiva Manfred Borer.
Sumber: DailySocial.