Deforestasi Indonesia menurun, benarkah begitu?

Deforestasi Indonesia Menurun dalam Beberapa Tahun Terakhir, Benarkah Begitu?

Indonesia memiliki kawasan hutan yang luas sekaligus kasus deforestasi yang serius. Berdasarkan data Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, deforestasi Indonesia mencapai 4,56 juta hektare pada periode 2012-2023.

Angka ini diklaim menurun cukup signifikan dibanding periode-periode sebelumnya. Namun apakah benar begitu? Benar, akan tetapi kalau menurut Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi), pemicunya bukanlah upaya kuat dari pemerintah untuk mencegah deforestasi.

Manajer Kampanye Hutan dan Kebun Walhi, Uli Arta Siagian, mengungkapkan bahwa total luas kawasan hutan yang diizinkan untuk dialihfungsikan selama era kepemimpinan Presiden Joko Widodo lebih kecil dibandingkan sebelumnya.

Selama era Jokowi, izin alih fungsi hutan mencapai 190 izin dengan luas lahan 1,4 juta hektare diberikan kepada korporasi. Bandingkan dengan era kepemimpinan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang mengeluarkan 1.257 izin alih fungsi hutan dengan luas 21,9 juta hektare.

Pun begitu, penurunan ini terjadi bukan karena adanya upaya kuat dari pemerintahan Jokowi untuk mencegah deforestasi, melainkan karena habisnya hutan-hutan di Jawa, Sumatera, dan Kalimantan.

“Betul kalau dibandingkan dengan presiden sebelumnya itu lebih sedikit, tapi bukan karena adanya upaya kuat dari pemerintah untuk menjaga hutan,” tutur Uli, seperti dikutip dari Kompas.com.

Uli menjelaskan bahwa salah satu pemicu terbesar deforestasi di Indonesia saat ini adalah eksploitasi nikel, khususnya di daerah-daerah seperti Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Tengah, dan Maluku Tengah. Catatan Walhi juga menunjukkan adanya peningkatan deforestasi di daerah Papua.

Seperti diketahui, pemerintah Indonesia belakangan ini memang tertarik untuk memanfaatkan cadangan nikelnya secara lebih maksimal sebagai jawaban terhadap tren mobil listrik (yang sebagian besar menggunakan baterai dengan nikel sebagai salah satu bahan dasarnya).

Problemnya, ekspansi pertambangan nikel ini juga memicu peningkatan deforestasi, dan ketika hutan yang tadinya berperan untuk menata air beralih fungsi menjadi bukan hutan, bencana longsor dan banjir akan lebih sering terjadi sekaligus lebih ekstrem.

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) pun disebut telah mencatat bahwa dalam lima tahun terakhir, bencana terbesar di Indonesia adalah longsor dan banjir, yang dipengaruhi oleh deforestasi.

Gambar header: Freepik.

Related Posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *