SUN Energy mendapatkan pendanaan terbaru dalam bentuk pinjaman jangka panjang. Angka pinjaman senilai $21 juta atau setara dengan Rp325.7 miliar. Pinjaman jangka panjang ini digulirkan oleh lembaga keuangan asal Jerman bernama DEG.
Dikutip dari DailySocial, pinjaman dari DEG ini merupakan pinjaman kedua yang ditandatangani pada bulan Oktoner 2023. SUN Energy sendiri sudah pernah mendapatkan pendanaan seri A sebeser 360 miliar rupiah dari beberapa pihak, salah satunya TBS Energi Utama.
Dana ini nantinya akan digunakan untuk membiayai tambahan kapasistas sebesar 50MW pada lebih dari 50 lokasi proyek baru di Indonesia, baik untuk komersil atau industri.
SUN Energy sendiri merupakan bagian dari SUN Grup yang punya beberapa layanan, selain Sun Energy yang melayani pengembangan solusi energi surya untuk sektor industri dan komersial, ada SUN Terra yang perfokus pada pengembangan sistem PLTS skala kecil untuk residensial serta ada SUN Mobility, NIRA, dan SUN Foundation.
Sepanjang tahun 2023 SUN Energy mengerjakan lebih dari 200 proyek PLTS, dengan total kapasitas sebesar 350 MWp di Asia Pasifik, baik yang sudah terpasang maupun masih dalam tahap pengembangan.
Saat ini, SUN Energy memiliki sekitar 100 pelanggan di sektor industri dan komersial di Indonesia, dan mereka juga telah merampungkan proyek PLTS di kedua sektor ini dengan kapasitas 100 MWp.
SUN Energy berencana menambahkan kapasitas aset PLTS sebesar 150 MWp pada tahun 2024.
Menurut DEG, Indonesia memiliki potensi besar di sektor energi terbarukan dan dampak pembangunan yang didorong oleh upaya elektrifikasi di daerah pedesaan dan luar Pulau Jawa.
Selain itu, investasi ini juga berkontribusi terhadap strategi DEG dalam mendukung transformasi energi ramah lingkungan di Asia.