Laut dalam menyimpan karbon selama ribuan tahun, namun praktik penangkapan ikan menggunakan pukat hela dasar (bottom trawl) rupanya mengganggu sedimen dasar laut dan melepaskan karbon tersebut ke atmosfer.
Sebuah studi terbaru mengungkapkan bahwa aktivitas ini menghasilkan emisi karbon dioksida sebanyak 370 juta ton per tahun, setara dengan emisi dari pembakaran bahan bakar seluruh armada kapal penangkap ikan global yang berjumlah sekitar 4 juta kapal.
Dipimpin oleh ahli iklim dan kelautan dari berbagai institusi terkemuka, studi ini menyoroti dampak buruk penangkapan ikan menggunakan pukat hela dasar terhadap iklim.
Praktik ini sebenarnya sudah sejak lama dikenal merusak kehidupan dan habitat laut. Namun penelitian terbaru ini menunjukkan bahwa praktik ini juga melepaskan karbon yang seharusnya tersimpan dengan aman di dasar laut selama berabad-abad.
Penelitian ini menggunakan data aktivitas penangkapan ikan dengan pukat hela dasar yang dilakukan secara global antara tahun 1996-2000, serta model canggih untuk menghitung berapa banyak karbon dioksida yang dihasilkan oleh aktivitas tersebut hingga akhirnya masuk ke atmosfer.
Studi ini mendukung penelitian sebelumnya yang menemukan bahwa jumlah karbon dioksida yang dilepaskan ke laut akibat penggunaan pukat hela dasar lebih besar daripada emisi karbon tahunan sebagian besar negara, dan bahkan setara dengan emisi karbon tahunan dari industri penerbangan secara global.
Studi ini juga mengidentifikasi wilayah laut yang memiliki emisi karbon yang tinggi akibat penggunaan pukat hela dasar, di antaranya Laut Cina Timur, Laut Baltik, Laut Utara, dan Laut Greenland.
Para peneliti juga menduga bahwa Asia Tenggara, Teluk Benggala, Laut Arab, Teluk Meksiko, dan sebagian Eropa kemungkinan besar juga merupakan sumber emisi karbon akibat penggunaan pukat hela dasar. Pun begitu, data yang tersedia saat ini untuk wilayah tersebut masih belum mencukupi untuk mengambil kesimpulan.
Terlepas dari itu, para ahli menyerukan agar negara-negara mencantumkan emisi karbon akibat penangkapan ikan menggunakan pukat hela dasar ke dalam rencana aksi iklim mereka. Pasalnya, mengurangi emisi karbon dari aktivitas ini disebut akan memberi manfaat langsung bagi iklim, serta membantu memulihkan kehidupan laut.
Sumber: SciTechDaily. Gambar header: Freepik.