Studi: Penghitungan Potensi Carbon Offset Perlu Dikalibrasi Ulang

Studi: Penghitungan Potensi Carbon Offset Perlu Dikalibrasi Ulang

Hutan memegang peranan penting dalam siklus karbon global, namun kapasitasnya dalam menyerap karbon mungkin terlalu dibesar-besarkan oleh beberapa model yang ada saat ini.

Sentimen ini datang dari Profesor Runsheng Yin dari Michigan State University dalam buku terbarunya, “Global Forest Carbon: Policy, Economics, and Finance”, yang mengkaji kompleksitas pemanfaatan hutan sebagai solusi berbasis alam untuk mengatasi perubahan iklim.

Yin menganjurkan adanya kalibrasi ulang terhadap cara penghitungan kredit karbon dari aktivitas terkait hutan, sebab ia menilai model yang ada saat ini tidak selaras dengan target Persetujuan Paris.

“Perusahaan-perusahaan di seluruh dunia tengah melakukan investasi besar-besaran pada strategi reboisasi. Meski penting, ini tidak akan cukup untuk menghilangkan jejak karbon yang dihasilkan dari produksi kayu, dan hasilnya tidak akan cukup cepat untuk mengimbangi emisi karbon yang dihasilkan dari penebangan pohon yang terjadi sebelumnya,” papar Yin, seperti dikutip dari Earth.com.

Menurut Yin, penghitungan dan penilaian terhadap skema penyimpanan dan penyerapan karbon hutan lokal harus dijalankan secara lebih ketat, dengan menekankan pada pentingnya mempertimbangkan siklus hidup produk kayu dan durasi penyimpanan karbonnya.

Yin menilai bahwa akurasi penghitungan karbon dari solusi berbasis alam sangatlah penting, terutama di saat monetisasi praktik carbon offset terus meningkat signifikan.

Ia mengusulkan pembentukan lembaga perantara untuk mengoordinasikan kontribusi para petani kecil lokal secara lebih baik, dengan tujuan pengelolaan karbon hutan yang lebih berdampak di tingkat nasional dan internasional.

Dalam penelitiannya, Yin menganalisis perkebunan pinus di selatan Amerika Serikat. Ia menyimpulkan bahwa potensi kredit carbon offset dibesar-besarkan setidaknya 2,76 kali lipat dari potensi aslinya — pada dasarnya mengkritisi proyeksi optimistis yang berlebihan dari beberapa penelitian.

Ketidaksesuaian ini menyoroti perlunya pemahaman yang lebih bernuansa tentang dinamika karbon hutan, terutama mengingat umur produk kayu yang bervariasi dan implikasinya terhadap penyimpanan karbon jangka panjang.

Seruan untuk mengevaluasi kembali potensi dan metodologi penyerapan karbon hutan ini menggarisbawahi kompleksitas ketergantungan pada hutan sebagai solusi perubahan iklim, sehingga mendesak adanya pendekatan yang seimbang dan berlandaskan informasi yang akurat untuk merasakan manfaatnya.

Gambar header: Brian Garrity via Unsplash.

Related Posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *