Bumi terus bertambah panas. Pada tanggal 17 November lalu, untuk pertama kalinya dalam sejarah, rata-rata suhu global naik hingga melebihi 2° C dari tingkat pra-industri.
Di X (dulunya Twitter), Samantha Burgess selaku Wakil Direktur Copernicus Climate Change Service (C3S) mengungkapkan bahwa suhu global pada 17 November 2023 lebih tinggi 1,17° C dibandingkan rata-rata pada periode 1991-2020.
Hasil estimasi timnya menunjukkan bahwa jika dibandingkan dengan era pra-industri (1850-1900), suhu Bumi pada hari tersebut naik 2,06° C.
Pengamatan langsung yang akan dilakukan para ilmuwan selama beberapa pekan ke depan bakal mengonfirmasi rekor kenaikan suhu tersebut.
Provisional ERA5 global temperature for 17th November from @CopernicusECMWF was 1.17°C above 1991-2020 – the warmest on record.
Our best estimate is that this was the first day when global temperature was more than 2°C above 1850-1900 (or pre-industrial) levels, at 2.06°C. pic.twitter.com/jXF8oRZeip
— Dr Sam Burgess 🌍🌡🛰 (@OceanTerra) November 19, 2023
Sebagai informasi, Persetujuan Paris yang berlaku sejak tahun 2016 disusun secara spesifik agar rata-rata suhu Bumi tidak melampaui angka 1,5-2° C.
Lalu apakah ini berarti upaya manusia membatasi dampak pemanasan global telah gagal? Tidak, sebab kenaikan suhu Bumi harus melampaui 2° C selama berbulan-bulan dan bertahun-tahun sebelum para ilmuwan bakal menganggapnya demikian.
Namun walaupun hanya terjadi selama satu hari saja, peristiwa ini merupakan pengingat yang jelas bahwa pemanasan global tengah bergerak ke arah yang semakin parah.
Selama beberapa bulan sebelumnya, para ilmuwan juga telah mencatat rekor demi rekor kenaikan rata-rata suhu global. 2023 bahkan hampir bisa dipastikan bakal jadi tahun terpanas sepanjang sejarah Bumi.
Berdasarkan laporan Washington Post, sejumlah analisis yang dirilis bulan ini menunjukkan bahwa rata-rata kenaikan suhu global pada tahun 2023 kemungkinan besar akan berada di kisaran 1,3-1,4° C di atas tingkat pra-industri.
Para ilmuwan memprediksi bahwa kenaikan sebesar 1,5° C di atas tingkat pra-industri dapat membebani masyarakat serta mengganggu perekonomian dan sistem politik.
Fenomena cuaca El Nino yang tengah berlangsung pun diperkirakan juga bakal semakin memperparah situasi dan mempercepat laju pemanasan Bumi.
Gambar header: Freepik.