PT Gading Mas Indonesia Teguh (GMIT) bekerjasama dengan SUN Energy untuk menghadirkan sistem PLTS atau Pembangkit Tenaga Surya di pabrik yang memproduksi Edamame.
GMIT merupakan anak perusahaam PT Austindo Nusantara Jaya Tbk yang bergerak di bidang agribisnis. Kerja sama untuk mengembangkan sistem PLTS ini diinformasikan akan mengurangi emisi karbon sampai dengan 422 ton setiap tahun.
Dikutip dari Kompas.com, PLTS Atap di gedung GMIT diperkirakan bisa memberikan asupan listrik sapai 15 persed di kawasan operasional, dan ini mampu mengurangi emisi karbon sebesar 422 ton setiap tahun.
Untuk penggunaan energi terbarukan sendiri. ANK memiliki target mencapai Nol Emisis Karbon di tahun 2030, dengan penggunaan energi terbarukan sampai 65 persen di tahun 2025 serta mengurangi penggunakan energi fosil sebesar 2- persen di tahun 2030.
SUN Energy sendiri merupakan perusahaan yang bergerak di bidang pengembangan protek tenaga surya di Indonesia. Berdiri sejak 2016, dan memiliki kantor pusat di dua negara yaitu Indonesia dan Singapura. Proyek tenaga suryanya tersebar di Sumatra, Jawa, Kalimantan, Sulawesi Tengah dan Singapura.
Dikutip dari web resmi ANJ, berikut informasi tentang sistem PLTS dari sisi energi yang dihasilkan serta emisi karbon yang tereduksi. .
- Estimasi Energi dihasilkan: 468.658 kWh per tahun
- Estimasi Reduksi Emisi Karbon: 422 Ton per tahun
- Estimasi Pohon tertanam: 13.122 pohon per tahun
Penggunaan sumber energi terbarukan di wilayah operasional pabrik tentunya bisa berperan penting dalam emisis gas rumah kaca serta penguranan emisis karbon. Penggunaan listrik yang kontinyu dan dalam jumlah besar yang dibutuhkan pabrik membutuhkan sumber energi yang tidak sedikit.
Integrasi ESG (Enviroment Social Governance) dalam proses binis perusahaan besar dan perusahaan terbuka juga menjadi salah satu tren dalam usaha korporat dalam membantu menjaga alam di tengah perubahan iklim yang sudah tidak bisa dihindari.