India merupakan rumah bagi sejumlah proyek pembangkit listrik energi terbarukan terbesar di dunia, namun fakta ini rupanya tidak mencegah mereka membangun yang lebih masif lagi.
Sebuah perusahaan asal India bernama Adani Green Energy saat ini sedang mengubah hamparan luas tanah tandus di negara bagian Gujarat menjadi pembangkit listrik energi bersih terbesar di dunia.
Ditargetkan rampung pada 2029, proyek raksasa bernama Khavda Renewable Energy Park ini diklaim akan memiliki luas setara lima kali lipat kota Paris.
Berdasarkan laporan CNN, listrik yang dihasilkan nantinya diproyeksikan cukup untuk memenuhi kebutuhan energi setara populasi negara Swiss.
Ambisi India terkait transisi energi sejalan dengan target net zero pada tahun 2070 yang dicanangkan Perdana Menteri Narenda Modi pada 2021.
Meskipun target ini terpaut dua dekade dari negara-negara maju, namun Modi optimistis bahwa 50% kebutuhan energi India dapat dipenuhi dari sumber terbarukan pada akhir dekade ini.
Untuk mencapai target tersebut, India perlu membangun pembangkit listrik berkapasitas 500 gigawatt (GW) dalam waktu enam tahun. Ini membutuhkan perencanaan dan pelaksanaan proyek yang ambisius, dan KREP adalah salah satunya.
KREP diperkirakan akan menelan biaya sebesar $20 miliar. Pembangkit ini akan memanfaatkan energi angin dan matahari, dan terletak di bagian barat daya India, hanya sekitar 19 kilometer dari perbatasan dengan Pakistan.
Saat ini, daerah tersebut baru berupa gurun tandus tanpa vegetasi ataupun satwa liar. Nantinya, panel surya dan turbin angin akan memenuhi sekitar 500 kilometer persegi area tersebut. Begitu masifnya skala proyek ini, KREP diprediksi akan dapat terlihat dari luar angkasa.
Dengan kapasitas pembangkitan total sebesar 30 GW, KREP diharapkan dapat memasok 9% dari target pasokan energi terbarukan India pada tahun 2030 dan memenuhi kebutuhan listrik untuk 16 juta rumah tangga.
Adani Green Energy sendiri merupakan bagian dari Adani Group, importir dan penambang batu bara terbesar di India. Meski terkesan kontradiktif membangun pembangkit listrik bersih selagi masih menggunakan bahan bakar fosil, realitas kebutuhan energi India saat ini mengharuskan penggunaan keduanya.
Sekitar 70% kebutuhan listrik India saat ini berasal dari batu bara. DI sisi lain, populasi India diperkirakan tumbuh 6% dalam waktu dekat, dengan pertambahan penduduk kota yang masif.
Dalam kondisi yang paling ideal, seluruh kebutuhan energi tersebut sudah semestinya diganti dengan sumber terbarukan. Namun hal tersebut belum bisa diterapkan secara menyeluruh di India saat ini.
Oleh karena itu, Adani Group berupaya memenuhi kebutuhan energi India dengan batu bara saat ini, sambil berinvestasi pada solusi yang lebih bersih dan berkelanjutan di masa depan.
Laporan CNN menyebutkan bahwa Adani Group berencana mengalokasikan $100 miliar untuk proyek transisi energi dalam dekade mendatang, dengan 70% di antaranya dialokasikan khusus untuk energi bersih.
Via: Interesting Engineering.