Seiring kapasitas produksi energi terbarukan meningkat pesat, masalah baru pun muncul, yakni terkait penyimpanan surplus energi.
Sebagaimana diketahui, kapasitas listrik yang dihasilkan dari sumber terbarukan seperti matahari atau angin sangatlah bervariasi. Ada kalanya produksi menurun ketika cuaca sedang tidak mendukung, namun ada pula saat ketika produksi meningkat drastis hingga melampaui tingkat kebutuhan.
Saat itu terjadi, surplus listrik yang dihasilkan harus disimpan jika tidak ingin terbuang sia-sia. Pertanyaannya, apa medium yang paling ideal untuk menyimpan surplus energi dari sumber terbarukan?
Perusahaan energi asal Spanyol, Iberdrola, percaya jawabannya adalah teknologi pompa hidroelektrik, atau yang terkadang disebut dengan istilah ‘baterai air’.
Sistem baterai air ini dapat ditemukan di komplek pembangkit listrik tenaga air (PLTA) Tâmega milik Iberdrola di bagian utara Portugal.
Sistem ini bekerja dengan memompa air dari suatu reservoir menuju ke reservoir lain yang berada di tempat lebih tinggi, memanfaatkan silinder logam seberat 230 ton yang berputar dalam kecepatan 600 putaran per menit (RPM).
Proses ini umumnya dilakukan di siang hari, ketika produksi listrik dari tenaga matahari dan angin sedang tinggi-tingginya, dan tarif listrik pun sedang murah (surplus).
Ibarat sebuah baterai, proses ini adalah proses charging-nya, dan ketika air sudah mencapai ketinggian 885 meter di atas permukaan laut, maka baterainya pun sudah dalam kondisi terisi penuh.
Lalu ketika jaringan listrik membutuhkan pasokan daya ekstra, maka sistem baterai air ini akan memulai proses discharge, yang ditandai dengan jatuhnya jutaan liter air dari reservoir.
Yang tadinya berperan sebagai pompa kini beralih fungsi menjadi turbin, memutar silinder logam tadi ke arah yang sebaliknya, dan menghasilkan energi listrik secara cuma-cuma.
Tidak tanggung-tanggung, daya listrik yang dihasilkan oleh sistem baterai air ini sangatlah signifikan di angka 880 megawatt (MW).
Berhubung komplek Tamega sendiri dapat memproduksi listrik selama 24 jam nonstop, maka total energi yang dapat disimpan di reservoir tadi berada di kisaran 21 gigawatt hour (GWh)
Sebagai perspektif, listrik sebanyak ini cukup untuk mengisi ulang baterai 400.000 unit mobil listrik, atau menenagai 2,4 juta rumah di Portugal selama satu hari penuh.
Pompa hidroelektrik atau baterai air ini sebenarnya merupakan teknologi yang sudah ada sejak lama, namun belakangan kembali mencuri perhatian seiring sistem penyimpanan energi menjadi bertambah relevan.
Di Spanyol dan Portugal, Iberdrola sejauh ini telah memiliki sistem pompa hidroelektrik dengan total kapasitas 100 GWh. Ini belum termasuk proyek-proyek serupa yang akan menyusul ke depannya, yang disebut akan memiliki kapasitas gabungan sebesar 170 GWh.
Di tempat lain, ada pula yang sibuk mengembangkan sistem penyimpanan energi alternatif yang tidak membutuhkan investasi awal yang kelewat besar, salah satunya baterai gravitasi.
Sumber: Financial Times.