Tetra Pak Dapat Nilai A atas Laporan Keberlanjutan tentang Hutan

Tetra Pak Dapat Nilai A atas Laporan Keberlanjutan tentang Hutan

Perusahaan kemasan makanan dan minuman Tetra Pak belum lama ini mendapat penilaian positif dari lembaga nirlaba lingkungan hidup CDP terkait transparansi dan kinerja perusahaan di bidang kehutanan.

Pencapaian ini menempatkan Tetra Pak di kelompok peringkat “A” dalam daftar tahunan yang secara rutin dikeluarkan oleh CDP untuk menggambarkan komitmen keberlanjutan perusahaan-perusahaan global.

Berdasarkan data yang dilaporkan melalui kuesioner CDP untuk hutan pada tahun 2023, Tetra Pak termasuk di antara 2% perusahaan yang meraih nilai A di antara 21.000 perusahaan yang telah dinilai.

Dalam laporan keberlanjutan yang dikumpulkannya, Tetra Pak juga mencantumkan tentang perubahan iklim, serta untuk pertama kalinya, laporan tentang keamanan air atau water security.

Tetra Pak berhasil mencatatkan nilai “A-” untuk masing-masing laporan tersebut, dan alhasil mereka pun kembali masuk dalam jajaran pemimpin CDP, sekaligus menjadi satu-satunya perusahaan di industri kemasan karton yang menerapkan langkah tersebut.

Sudah bukan rahasia kalau sistem pangan global menjadi salah satu pemicu utama kerusakan alam. Data World Economic Forum pada tahun 2020 mencatat bahwa lebih dari setengah total PDB dunia (sekitar $44 triliun), punya ketergantungan yang cukup tinggi pada sumber daya alam.

Fakta ini menjadi catatan bagi seluruh pemain di industri pangan untuk berkontribusi dan melakukan transformasi, termasuk halnya Tetra Pak, yang berkomitmen untuk mengurangi dampak lingkungan dari rantai nilai mereka.

“Pendekatan kami terhadap alam sangat erat kaitannya dengan ambisi kami mengenai iklim, sirkularitas, keberlanjutan sosial, dan sistem pangan,” ucap Gilles Tisserand, Vice President Climate & Biodiversity Tetra Pak, dalam siaran pers.

“Sebagai upaya mewujudkan hal tersebut, diperlukan sejumlah faktor pendukung tertentu di seluruh bisnis, termasuk di dalamnya orang dan proses, misalnya pengembangan kapasitas, pemantauan, pelaporan, dan kesimpulan hasil akhir,” imbuhnya.

Metodologi yang terperinci dan independen digunakan oleh CDP untuk menilai perusahaan, dan mengalokasikan skor A hingga D- berdasarkan kelengkapan informasi yang diungkapkan, kesadaran dan pengelolaan risiko lingkungan, serta menunjukkan praktik-praktik terbaik yang berkaitan dengan kepedulian terhadap lingkungan.

Penilaian CDP untuk hutan dilakukan melalui empat fokus komoditas: kayu, produk ternak, kedelai, dan minyak kelapa sawit. Perusahaan perlu mendapatkan skor A setidaknya pada salah satu dari empat komoditas tersebut untuk mendapatkan tempat di kelompok peringkat A segmen hutan.

Gambar header: WSP.

Related Posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *