Peduli Isu Sampah Makanan, Bank DBS Indonesia Luncurkan Kampanye Food Rescue Warrior

Peduli Isu Sampah Makanan, Bank DBS Indonesia Luncurkan Kampanye Food Rescue Warrior

Berdasarkan data dari Sistem Informasi Pengelolaan Sampah Nasional (SIPSN) milik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), sampah sisa makanan menjadi jenis sampah dengan volume terbesar pada 2023 (41,6% dari total).

Isu sampah makanan atau food waste ini memicu Bank DBS Indonesia untuk meluncurkan kampanye “Food Rescue Warrior”, melanjutkan komitmen lamanya untuk membangun ketahanan pangan yang berkelanjutan.

Program ini tidak hanya bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat, tetapi juga membangun kolaborasi dengan para pelaku industri food and beverage (F&B) seperti hotel, restoran, dan kafe dalam mengatasi permasalahan surplus makanan (yang menjadi penyebab utama sampah makanan).

Food Rescue Warrior merupakan hasil kolaborasi Bank DBS Indonesia dengan lembaga swadaya masyarakat (LSM) FoodCycle Indonesia dan startup manajamen sampah makanan Jangjo.

Sebagai informasi, Jangjo menangani sampah makanan dari restoran, kafe, dan mal di beberapa kawasan di Jakarta. Jangjo mengolah sampah makanan menggunakan teknologi biokonversi larva black soldier fly (BSF) untuk menghasilkan larva kering yang dapat digunakan di peternakan dan kompos yang dapat digunakan di perkebunan.

FoodCycle Indonesia di sisi lain berfokus mengelola donasi makanan berlebih dari hotel, restoran, dan kafe untuk disalurkan kepada pihak yang membutuhkan.

Sebelumnya, Bank DBS Indonesia telah beberapa kali menggelar program kampanye serupa dalam rangka meminimalkan food waste. Salah satu contohnya adalah kampanye #MakanTanpaSisa, yang pada 2023 berhasil mencegah sekitar 554 ton makanan berakhir ke tempat pembuangan akhir (TPA).

Untuk meningkatkan jangkauan dan dampak kampanye semacam ini pada masyarakat, Bank DBS Indonesia dan DBS Foundation pun tahun ini berkolaborasi meluncurkan program Food Rescue Warrior.

Program ini diharapkan dapat memberi manfaat bagi 130.000 penerima, menyajikan lebih dari 3,1 juta hidangan untuk masyarakat yang membutuhkan, serta mengurangi hingga 1.916 ton sampah makanan.

Sejauh ini, tercatat sudah ada 75 instansi yang tergabung dalam gerakan ini, termasuk jaringan hotel, restoran, dan kafe ternama seperti Kopi Kenangan, Hotel Menara Peninsula, Hotel Aston Pluit, Hotel Harris fX Sudirman, dan masih banyak lagi.

Related Posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *