Di semester pertama dari 2023, total nilai dari corporate funding untuk sektor tenaga surya mencapai US$18,5 miliar, menurut laporan dari Mercom Capital. Di periode yang sama pada tahun lalu, total nilai dari corporate funding untuk sektor tenaga surya hanya mencapai US$12 miliar. Hal itu berarti, tahun ini, corporate funding di bidang tenaga surya mengalami kenaikan sebesar 54%.
“Bahkan di tengah kondisi keuangan dunia yang kurang kondusif dan tingkat bunga yang tinggi, industri tenaga surya masih mengalami pertumbuhan pesat di semester pertama tahun ini,” kata CEO Mercom Capital Group, Raj Prabhu, dikutip dari Economic Times. “Selain AI, clean tech menjadi salah satu dari sedikit sektor yang masih menarik minat dari para venture capitals.”
Dalam laporan dari Mercom Capital, corporate funding mencakup investasi dari venture capital, pasar publik, dan debt financing atau pendanaan melalui hutang. Di enam bulan pertama dari 2023, total nilai investasi dari venture capital mencapai US$3,8 miliar, naik 3% dari tahun lalu, yang hanya mencapai US$3,7 miliar.
Satu hal yang menarik, jumlah kontrak investasi yang ditandatangani pada semester pertama 2023 jauh lebih sedikit, hanya mencapai 33 deals. Sebagai perbandingan, di semester pertama tahun lalu, ada 53 deals yang ditandatangani.
Sementara itu, untuk pendanaan melalui hutang, pada periode Januari-Juni 2023, nilai investasi dari debt financing mencapai US$8 miliar, naik 60% jika dibandingkan US$5 miliar pada tahun lalu. Dari segi jumlah deals, ada 33 deals yang ditandantangani pada semester pertama 2023. Dan di tahun lalu, hanya ada 30 deals yang ditandatangani.
Senada dengan laporan dari Mercom Group, International Energy Agency (IEA) memperkirakan, nilai investasi di teknologi pembangkit listrik tenaga surya akhirnya akan mengalahkan dana yang dikeluarkan untuk mendapatkan dan mengolah bahan bakar minyak. Sayangnya, total belanja untuk bahan bakar fosil masih tetap naik, seperti yang disebutkan oleh The Register.
Dalam laporan 2023 World Energy Investment, IEA memperkirakan, total investasi di bidang energi akan mencapai US$2,8 triliun. Sebanyak US$1,7 triliun masuk sebagai investasi di teknologi clean energy, seperti energi terbarukan, kendaraan listrik, pembangkit listrik tenaga nuklir, dan lain sebagainya. Dan sebanyak 90% dari total investasi pembangkit listrik akan disalurkan untuk teknologi dengan emisi rendah, seperti pembangkit listrik tenaga surya.
Sumber header: Pixabay