Apple baru-baru ini mengumumkan bahwa mereka telah berhasil menciptakan produk yang carbon neutral, yaitu lini jam tangan pintar Apple Watch.
Untuk setiap unit smartwatch yang diproduksinya tersebut, Apple mengeklaim telah sukses mengurangi emisi produk hingga lebih dari 75 persen.
Pencapaian ini merupakan bagian dari visi Apple untuk membuat setiap produknya menjadi netral karbon pada tahun 2030 nanti.
Seperti dijelaskan dalam siaran persnya, setiap model Apple Watch yang netral karbon harus memenuhi tiga kriteria sebagai berikut:
- 100 persen listrik bersih untuk manufaktur dan penggunaan produk
- 30 persen bahan daur ulang atau terbarukan berdasarkan berat
- 50 persen pengiriman tanpa menggunakan transportasi udara
Apple percaya upaya-upaya tersebut dapat menghasilkan pengurangan emisi produk sebesar setidaknya 75 persen untuk setiap model. Lalu untuk menangani jumlah kecil emisi yang tersisa, Apple akan menggunakan kredit karbon berkualitas tinggi.
Dekarbonisasi memang sudah menjadi salah satu agenda penting bagi Apple sejak lama.
Dengan menghindari aktivitas yang menghasilkan karbon, memperluas energi terbarukan secara signifikan di seluruh operasional korporasi dan rantai pasokan perusahaan, serta mendesain dengan bahan daur ulang dan terbarukan, Apple mengeklaim telah berhasil mengurangi total emisi sebesar lebih dari 45 persen sejak tahun 2015, sambil tetap mengalami pertumbuhan pendapatan sebesar lebih dari 65 persen dalam periode yang sama.
Pada tahun 2020, perusahaan yang bermarkas di kota Cupertino ini mengumumkan bahwa mereka telah berhasil mencapai netralitas karbon untuk operasionalnya secara global.
Untuk lebih mengurangi dampak pada Bumi, Apple turut memutuskan untuk mengakhiri penggunaan kulit di semua lini produknya, termasuk aksesori iPhone dan strap Apple Watch. Apple akan mengganti kulit dengan tekstil baru bernama FineWoven, yang terbuat dari 68 persen konten daur ulang.
Penggunaan logam daur ulang dalam komponen kunci juga menjadi salah satu cara dekarbonisasi yang Apple jalankan.
Ini termasuk magnet langka hasil daur ulang 100 persen dan kobalt daur ulang 100 persen yang digunakan pertama kali dalam baterai iPhone 15, Apple Watch Series 9, dan Apple Watch Ultra 2.
Apple juga memakai benang daur ulang sebesar 82 persen, termasuk bahan dari jaring ikan yang dibuang, untuk membuat strap jenis Sport Loop.
Lebih lanjut, setiap kemasan iPhone, Apple Watch, dan aksesorinya kini juga terbuat dari bahan berbasis serat sebanyak lebih dari 99 persen.
Dari sisi logistik, Apple kini memindahkan lebih banyak volume produk ke mode pengiriman yang lebih rendah emisi karbonnya dibandingkan transportasi udara. Menurut Apple, pengiriman produk yang sama melalui laut menghasilkan 95 persen emisi yang lebih rendah dibandingkan dengan pengiriman via udara.
Selebihnya, Apple berencana untuk menutupi emisi residu dengan kredit karbon berkualitas tinggi, terutama yang berasal dari proyek berbasis alam, seperti restorasi padang rumput, rawa, dan hutan.