Bicara soal upaya pengurangan emisi karbon, penggunaan energi terbarukan sering kali menjadi topik bahasan yang paling utama.
Alasannya tidak lain karena berbagai manfaat yang dibawa oleh energi terbarukan, terutama jika dibandingkan dengan energi tidak terbarukan.
Apa sebenarnya yang dimaksud dengan energi terbarukan? Apa saja contoh-contoh energi terbarukan dan seperti apa manfaatnya? Berikut penjelasannya.
Apa itu energi terbarukan?
Mengutip informasi di situs PBB, istilah energi terbarukan merujuk pada energi yang didapat dari sumber daya alam yang tidak bisa habis.
Sifat tidak bisa habis ini dimungkinkan karena adanya proses alam yang berkelanjutan. Lebih jelasnya, energi terbarukan dapat diperbarui dengan kecepatan yang lebih tinggi daripada tingkat konsumsinya.
Energi terbarukan berbeda dari energi tidak terbarukan, yang sumbernya bisa habis seiring berjalannya waktu.
Contoh energi terbarukan
Energi terbarukan dapat diklasifikasikan berdasarkan sumbernya. Berikut contoh-contoh energi terbarukan yang paling umum.
1. Energi surya
Sesuai namanya, energi surya merupakan energi yang bersumber dari pancaran sinar matahari.
Energi surya dapat diubah menjadi energi listrik, salah satunya dengan memanfaatkan teknologi panel surya fotovoltaik.
2. Energi angin
Energi angin adalah energi kinetik yang dihasilkan oleh gerakan angin. Pergerakan angin ini dapat dipakai untuk memutar turbin, yang kemudian bisa dimanfaatkan untuk memutar generator penghasil listrik.
3. Energi air
Energi air merujuk pada energi potensial dan kinetik yang terdapat pada air. Pemanfaatan energi air umumnya melibatkan waduk yang memungkinkan air untuk bergerak dari titik yang lebih tinggi ke rendah, yang kemudian dipakai untuk menggerakkan turbin.
4. Energi panas bumi
Juga dikenal dengan istilah energi geotermal, energi panas bumi merupakan energi panas yang terbentuk di kerak bumi, baik yang berbentuk uap air ataupun air panas.
Secara umum, prinsip kerja pembangkit listrik tenaga panas bumi mirip seperti pembangkit listrik tenaga uap, yang memanfaatkan uap untuk memutar turbin dan menggerakkan generator.
Bedanya, uap yang digunakan di sini berasal langsung dari perut bumi dan tidak mengeluarkan emisi.
5. Bioenergi
Bioenergi adalah energi terbarukan yang berasal dari berbagai material organik yang kerap disebut biomassa.
Secara umum, biomassa perlu diolah terlebih dahulu sebelum menjadi bioenergi, akan tetapi ada pula yang bisa digunakan secara langsung.
Produk akhir dari bioenergi antara lain adalah biodiesel, bioetanol, biogas, bioavtur, dan masih banyak lagi.
6. Energi gelombang laut dan pasang surut
Energi gelombang laut merujuk pada energi yang dihasilkan dari pergerakan naik-turun ombak laut, sementara energi pasang surut merupakan energi yang dihasilkan dari perubahan pasang surut air laut.
Manfaat energi terbarukan
Energi terbarukan memiliki banyak kelebihan, terutama jika dibandingkan dengan energi tidak terbarukan seperti batu bara dan minyak bumi.
Yang paling utama tentu terkait ketersediaannya. Karena sumbernya tidak bisa habis, energi terbarukan bisa selalu menjadi sumber energi yang reliabel.
Tidak kalah penting adalah terkait emisi karbon yang dihasilkan. Energi terbarukan memiliki emisi yang relatif rendah, sehingga dapat berkontribusi pada pengurangan dampak efek rumah kaca.
Meski penggunaan energi terbarukan membutuhkan investasi awal yang besar, dalam jangka panjang biayanya bisa lebih murah daripada energi fosil, apalagi mengingat sumbernya yang tersedia secara gratis.
Pemanfaatan energi terbarukan sendiri terus berkembang pesat dalam beberapa dekade terakhir. Saat ini, tercatat sekitar 25% dari total produksi listrik global berasal dari sumber energi terbarukan.
Bagaimana dengan energi nuklir?
Dua ciri utama energi terbarukan adalah sumbernya yang tidak bisa habis dan rendahnya emisi karbon yang dihasilkan.
Energi nuklir hanya memenuhi satu ciri tersebut, yakni perihal emisi karbon. Sementara untuk sumbernya, energi nuklir mengandalkan uranium sebagai material utamanya.
Berhubung uranium adalah bahan tambang yang terbatas jumlahnya, maka energi nuklir tidak dapat dikategorikan sebagai energi terbarukan.
Gambar header: Nicholas Doherty via Unsplash.