Amazon Investasi di Startup AI untuk Lacak Limbah Kemasan

Amazon Investasi di Startup AI untuk Lacak Limbah Kemasan

Raksasa e-commerce Amazon menjadi sorotan terkait penggunaan plastik sekali pakai dalam kemasan produknya, dan perkiraan jumlah plastik yang digunakannya pun bervariasi.

Amazon sendiri menyebutkan angka sekitar 97.000 ton pada tahun 2021, sementara lembaga nirlaba Oceana memperkirakan jumlahnya mendekati angka 317.500 ton.

Terlepas dari perbedaan estimasi, jelas terlihat bahwa jumlah sampah plastik yang dihasilkan Amazon sangatlah besar. Namun, Amazon tengah berupaya mengatasi permasalahan ini seiring dengan komitmen ambisius mereka untuk mencapai net zero pada tahun 2040.

Beberapa langkah yang dilakukan di antaranya adalah mengurangi berat kemasan dan mengganti plastik dengan produk kertas. Upaya lainnya adalah menjalin kerja sama dengan Glacier, startup di bidang robotika daur ulang.

Seperti dilaporkan oleh TechCrunch, Amazon berinvestasi pada Glacier melalui dana Climate Pledge Fund miliknya dan berencana menerapkan teknologi yang Glacier kembangkan. Teknologi tersebut bertujuan untuk melacak jejak limbah kemasan Amazon setelah tiba di tangan konsumen.

Tidak tanggung-tanggung, Amazon mengucurkan investasi sebesar $7,7 juta untuk Glacier, menjadikannya sebagai salah satu pemimpin pendanaan di antara sejumlah investor yang terlibat.

Pimpinan Amazon Climate Pledge Fund, Nick Ellis, menjelaskan bahwa investasi yang mereka lakukan didorong oleh keinginan untuk menciptakan rantai pasok sirkular yang berkelanjutan.

“Selama ini, nasib kemasan setelah sampai di tangan konsumen masih belum jelas. Teknologi Glacier dapat membantu kami memahami apakah kemasan tersebut didaur ulang atau berakhir di tempat pembuangan sampah,” ungkap Nick.

Glacier menawarkan dua produk utama. Yang pertama adalah robot penyortir material di fasilitas daur ulang. Yang kedua adalah pemindai berteknologi kecerdasan buatan (AI), yang menjadi fokus investasi Amazon.

Kepada TechCrunch, Areeb Malik selaku salah satu pendiri Glacier menjelaskan bahwa teknologi ini memungkinkan perusahaan seperti Amazon untuk memahami bagaimana produk mereka dikelola di fasilitas daur ulang.

Lebih lanjut, pemindai AI yang dikembangkan dapat dipasang dengan mudah dan memberikan gambaran yang lebih jelas terkait praktik pengelolaan sampah.

Glacier sejauh ini telah bekerja sama dengan klien di 10 negara bagian Amerika Serikat. Kemitraan dengan perusahaan dan lembaga pemerintah merupakan bagian penting dari strategi mereka.

Related Posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *