Artificial Intelligence (AI) bisa digunakan untuk mempercepat penelitian dalam menemukan tumbuhan dan hewan ternak dengan karakteristik unggul, yang tidak hanya kebal hama, tapi juga bisa bertahan di cuaca ekstrem akibat perubahan iklim. Dengan begitu, petani dan peternak bisa memaksimalkan hasil panen dan ternak mereka.
Lee Hickey, dosen di Queensland Alliance for Agriculture and Food Innovation (QAAFI), University of Queensland mengatakan, peternak bisa mendapatkan miliaran data tentang hewan ternak mereka. Sayangnya, data itu tidak bisa digunakan begitu saja.
Data tersebut harus diolah menjadi informasi yang bisa digunakan untuk membantu para peternak dalam mengambil keputusan saat mengawinkan tanaman dan hewan ternak. Sehingga, mereka bisa mendapatkan tanaman dan hewan ternak dengan kualitas unggul.
“AI bisa membantu peternak untuk mengidentifikasi tanaman dan binatang yang harus mereka kembangkanbiakkan demi menghasilkan keturunan yang lebih baik,” kata Hickey, dikutip dari situs University of Queensland.
Sementara itu, Ben Hayes, dosen yang juga merupakan co-inventor dari genomic prediction ini mengungkap, tim QAAFI telah menemukan empat cara untuk menggunakan AI dalam proses mengembangbiakkan tanaman dan hewan ternak.
Pertama, AI bisa digunakan untuk menentukan tanaman atau hewan ternak apa yang harus dikembangbiakkan. Sekarang, petani dan peternak harus mempertimbangkan preferensi konsumen. Dan AI bisa digunakan untuk menganalisa preferensi dari jutaan konsumen.
“Kedua, AI bisa digunakan untuk menganalisa gambar tentang variasi genetik antar tumbuhan dan karakteristik yang kita inginkan dari hewan,” ujar Hayes. “Ketiga, peneliti bisa menggunakan AI untuk menentukan genetic markers sehingga kita mengetahui apakah varian tertentu memang cocok untuk dikembangbiakkan.”
Terakhir, Hayes mengungkap, penggunaan AI bisa mengubah pemikiran para peneliti dalam mengembangbiakkan tanaman dan binatang ternak. Dengan bantuan AI, peneliti hanya perlu mengamati kumpulan DNA yang memiliki karakteristik baik saat mereka hendak mengembangbiakkan sebuah populasi.
“Anda mungkin menemukan satu segmen kromosom berkualitas dalam baris yang tidak terlalu baik. Tapi, AI akan bisa mengidentifikasi kombinasi terbaik untuk segmen kromosom tersebut demi menghasilkan genotipe baru yang lebih unggul,” ujar Hayes.
Sumber header: YouTube