Perubahan iklim menjadi perhatian serius di Indonesia, dan aksi kolektif dari berbagai pihak dianggap krusial untuk mendorong transisi menuju masa depan berkelanjutan.
Dalam upaya memperkuat kapasitas wirausaha teknologi hijau, GIZ Indonesia mewakili Kementerian Kerja Sama Ekonomi dan Pembangunan Jerman (BMZ) bekerja sama dengan Bappenas, melalui proyek Digital Transformation Center (DTC) Indonesia, dengan dukungan Endeavor Indonesia, melangsungkan rangkaian program Greentech Entrepreneurs Network (GEN).
Dalam pemaparannya, Taufiq Hidayat Putra selaku Direktur Ketenagalistrikan, Telekomunikasi, dan Informatika Kementerian PPN/Bappenas, menekankan pentingnya kolaborasi lintas sektor untuk memajukan pembangunan ekonomi hijau.
“Keberhasilan pembangunan tentu tidak hanya berasal dari pemerintah, melainkan kolaborasi secara pentahelix. Karena itu, kami siap untuk terus dorong dan fasilitasi,” ujar Taufiq, seperti dikutip dari siaran pers.
Program GEN yang berlangsung selama 3 hari ini diarahkan untuk mendorong pertumbuhan vertikal startup teknologi hijau di Indonesia.
Kegiatannya berfokus pada pengembangan kapasitas kewirausahaan melalui akselerasi bisnis dan penguatan jaringan kolaborasi antara bisnis dan sektor publik.
Selain itu, program ini membuka akses kepada mitra bisnis potensial, investor, dan mentor dengan melibatkan pemerintah daerah dan LSM.
Atiek Puspa Fadhilah, Advisor Digital Transformation Center (DTC) GIZ Indonesia, menjelaskan bahwa tingkat kewirausahaan di Indonesia selama ini sangat tinggi, namun sering kali akselerasinya terhambat di tahap ideation untuk meramu produk yang sesuai.
“Melalui GEN, kami berusaha untuk break the ceiling agar pengusaha mampu mengelola resources yang mereka punya. Menggandeng Endeavor sebagai partner, kami melihat programnya sangat cocok untuk memberikan business practice dan mampu perluas kolaborasi hingga berjejaring,” jelas Atiek.
“Lewat program ini, kami berharap bisa membangun berbagai portofolio kerja sama demi meningkatkan kredibilitas agar pada akhirnya pendana bisa percaya pada mereka,” imbuhnya.
Selama program berlangsung, peserta diberikan pemahaman mendalam tentang sektor teknologi hijau, regulasi sektor hijau di Indonesia, strategi penjualan, strategi perekrutan karyawan, dan topik relevan lainnya.
Acara ini diwujudkan dalam bentuk Scale Up Academy dan dihadiri oleh pakar ternama. Selain Scale Up Academy, Business Matching dan Networking Night juga menyajikan rangkaian acara, termasuk sesi presentasi, focus group discussion (FGD), dan sesi speed dating antara peserta dan investor.
Bulan Maret-April 2024 akan melibatkan sesi Founder to Founder Mentoring, di mana peserta dapat mendapatkan bimbingan langsung dari mentor berpengalaman dan pemimpin industri yang telah sukses di sektor teknologi hijau.
Gambar header: Freepik.