Pemanfaatan sumber energi alternatif yang ramah lingkungan merupakan sesuatu yang sangat penting di industri manufaktur. Dipadukan dengan inovasi teknologi, dampaknya bisa cukup signifikan.
Salah satu contohnya seperti yang dilakukan oleh perusahaan manufaktur asal Amerika Serikat, Avery Dennison. Mereka baru saja membuka pabrik baru di Belgia yang beroperasi di atas energi termal atau panas.
Pabrik seluas 5.540 meter persegi yang berlokasi di kota Turnhout tersebut memanfaatkan 2.240 cermin parabola untuk mengumpulkan cahaya matahari dan mengubahnya menjadi energi panas.
Untuk mengubah sinar matahari menjadi energi panas, cermin-cermin parabolanya pertama-tama memantulkan cahaya ke tabung penampung yang diisi dengan cairan penyerap seperti minyak termal.
Minyak yang dipanaskan ini kemudian disimpan dalam instalasi khusus yang mirip dengan termos raksasa, yang panasnya dapat distribusikan sesuai kebutuhan dan permintaan layaknya sebuah baterai.
Dengan mengandalkan enam modul ‘baterai’ dengan total penyimpanan daya termal sebesar 5 MWh, sistem ini mampu menghasilkan panas suhu tinggi kapan saja dibutuhkan.
Berdasarkan penjelasan di siaran persnya, instalasi ini dapat menghasilkan energi panas yang sama besarnya dengan mengonsumsi gas sebanyak 2,3 GWh. Angka tersebut diyakini bisa membantu menurunkan emisi gas rumah kaca (GRK) keseluruhan yang dihasilkan pabrik sebanyak 9 persen per tahunnya.
Avery Dennison memproduksi berbagai macam produk, salah satunya pita perekat dan label untuk digunakan di berbagai industri seperti otomotif, alat medis, perawatan pribadi, dan konstruksi. Sebagian besar dari energi panas yang dihasilkan bakal dialirkan ke oven pengering yang biasa digunakan untuk proses pelapisan produk-produk perekat.
“Kami memiliki ambisi besar untuk mengatasi perubahan iklim dan mencapai net zero pada 2050,” ucap Mariana Rodriguez, general manager Avery Dennison Performance Tapes Europe, seperti dikutip dari pengumuman perusahaan.
“Untuk mencapai tujuan ini, kami akan memeriksa seluruh proses industri kami dan mengidentifikasi peluang untuk menerapkan teknologi baru yang mendekarbonisasi dan mengurangi ketergantungan kami pada bahan bakar fosil.”
Seperti yang dilaporkan oleh Popular Science, lebih dari separuh konsumsi energi dunia berasal dari industri manufaktur. Ini berarti perusahaan-perusahaan manufaktur harus mengadopsi infrastruktur yang berkelanjutan untuk mencegah dampak buruk perubahan iklim.
Penyimpanan energi panas terus menunjukkan potensi sebagai solusi yang ekonomis dan berkelanjutan untuk memenuhi kebutuhan pemanasan industri. Salah satu metode yang cukup populer belakangan ini adalah dengan memanfaatkan teknologi baterai termal.