Perusahaan semen Siam Cement Group (SCG) melalui unit bisnis SCG Cement and Green Solutions tengah bersiap meluncurkan produk semen rendah karbon generasi kedua.
President & CEO SCG, Thammasak Sethaudom, mengungkapkan bahwa dengan memanfaatkan inovasi material terbaru dan teknologi produksi terdepan, mereka berhasil menciptakan campuran semen khusus yang dapat mengurangi emisi karbon dioksida hingga 15%.
“Generasi pertama semen rendah karbon ini, kami proyeksikan dapat berperan mengurangi emisi karbon dioksida hingga 10%,” jelas Thammasak, seperti dikutip dari SWA.
“Tahun ini, kami bersiap untuk meluncurkan generasi kedua semen rendah karbon, yang akan mengurangi emisi karbon tambahan sebesar 5% dari generasi pertama dan akan terus mengembangkan generasi-generasi berikutnya dalam upaya menekan emisi karbon dengan kapasitas yang lebih besar,” imbuhnya.
Sebagai entitas industri besar yang mengonsumsi energi secara signifikan, SCG tergerak untuk mentransformasi proses manufakturnya demi mencapai tujuan emisi nol bersih atau net zero pada tahun 2050.
Upaya transformasi ini tentu bukan tanpa tantangan. Thammasak pun menyoroti masalah yang muncul dari transisi menuju energi bersih. Misalnya, untuk segera beralih ke proses produksi rendah karbon, pemain bisnis harus menemukan sumber energi bersih yang terjangkau, mudah diakses, dan bervariasi berdasarkan daerah untuk memenuhi kebutuhan yang spesifik.
Thammasak turut menjelaskan bahwa teknologi punya peran yang sangat penting dalam upaya transisi energi. Menurutnya, sangat penting untuk mengintegrasikan teknologi dengan keunggulan setiap area atau wilayah.
Ia mencontohkan Thailand sebagai negara pertanian yang mengubah limbah pertanian seperti daun tebu, jerami padi, dan cangkang jagung, menjadi bahan bakar biomassa.
Biomassa sebagai sumber energi terbarukan dinilai dapat menggantikan bahan bakar fosil dan membantu mengurangi emisi karbon dioksida sembari mengendalikan biaya secara efektif. Hal inilah yang mendorong SCG untuk mempercepat pemanfaatan penuh biomassa.
“Selain itu, produk pertanian juga dapat dikembangkan menjadi inovasi hijau, seperti bioplastik, yang sangat diminati di pasar global. Langkah ini akan membantu kami memajukan bisnis dan ekonomi bersama masyarakat net zero lebih cepat. Organisasi harus berinvestasi dan berkolaborasi dalam pengembangan teknologi dengan semua sektor,” pungkas Thamassak.
Gambar header: Freepik.