Rapat tahunan PBB untuk membahas isu iklim, COP28, telah digelar sejak 30 November lalu, dan dijadwalkan berakhir pada tanggal 12 Desember 2023.
Sejauh ini sudah ada banyak keputusan dan diskusi menarik yang berlangsung dalam konferensi yang dihadiri sekitar 70.000 delegasi tersebut.
Artikel ini bermaksud untuk memberikan rangkuman perkembangan apa saja yang terjadi selama sekitar enam hari COP28 berlangsung.
Hari pertama (30 November 2023)
Hari pertama COP28 menjadi saksi atas sejumlah diskusi menarik terkait pendanaan iklim. Forum ini pun membuahkan hasil yang telah dinanti-nanti sejak lama, yakni disepakatinya program dana kehilangan dan kerusakan (loss and damage).
Program pendanaan ini dirancang untuk membantu negara-negara berkembang dalam menghadapi dampak perubahan iklim.
Kesepakatan ini berhasil dicapai sekitar satu tahun setelah perdebatan panjang antar beberapa negara untuk menentukan siapa yang semestinya berkontribusi dalam pendanaan tersebut.
Berdasarkan laporan Financial Times, beberapa negara seperti Uni Emirat Arab (UEA), Jerman, dan Inggris telah setuju untuk menjadi pendonor awal. Sejauh ini total pendanaan yang terkumpul sudah melebihi angka $420 juta.
Hari kedua dan ketiga (1-2 Desember 2023)
Melanjutkan pencapaian di hari pertama, fokus COP28 pada hari kedua dan ketiga bergeser pada World Climate Action Summit.
Konferensi tingkat tinggi tersebut menjadi saksi atas berbagai pengumuman dan komitmen yang mencuri perhatian.
Yang paling utama adalah pengumuman program pendanaan iklim sebesar $30 miliar oleh Presidensi COP28. Didukung oleh sejumlah investor terbesar di dunia, program tersebut diharapkan dapat memobilisasi pendanaan hingga sebesar $250 miliar pada tahun 2030.
Wakil Presiden Amerika Serikat, Kamala Harris, mengumumkan komitmennya untuk menyumbang $3 miliar pada Green Climate Fund, program pendanaan yang telah berlangsung sejak tahun 2010.
Sebanyak 117 negara menandatangani Global Renewables and Energy Efficiency Pledge dan sepakat untuk meningkatkan kapasitas produksi energi terbarukan secara global hingga setidaknya 11.000 GW pada tahun 2030.
Kesepakatan lain yang tak kalah menarik adalah janji untuk meningkatkan kapasitas energi nuklir hingga tiga kali lipat pada tahun 2050 yang dideklarasikan oleh 22 negara.
Di tempat lain, juga ada Jepang dan Slovakia yang mengumumkan komitmen untuk menyetop produksi listrik menggunakan batu bara.
Dalam World Climate Action Summit, Presidensi COP28 juga mengumumkan dua deklarasi yang berbeda.
Yang pertama adalah COP28 UAE Climate and Health Declaration, yang ditandatangani oleh 123 negara, dan yang menempatkan kesehatan sebagai prioritas lain dalam upaya antisipasi dampak perubahan iklim.
Deklarasi yang kedua ialah COP28 UAE Declaration on Sustainable Agriculture, Resilient Food Systems, and Climate Action yang ditandatangani oleh 134 negara.
Hari kedua dan ketiga COP28 juga berhasil mempertemukan lebih dari 1.300 pemimpin bisnis dan filantropis dari seluruh dunia.
Mereka berkumpul untuk mengumumkan program energi terbarukan, komitmen terhadap alam, akselerator pengurangan metana, dan inisiatif untuk mendekarbonisasi rantai pasokan kesehatan.
Hari keempat (3 Desember 2023)
Untuk pertama kalinya dalam sejarah COP, ada satu hari yang difokuskan untuk membahas tentang kesehatan.
Hari keempat COP28 adalah Hari Kesehatan, dan rangkaian acara yang digelar pada hari itu ditujukan untuk menunjukkan hubungan erat antara dampak perubahan iklim dengan kesehatan manusia.
Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization/WHO) mengestimasikan adanya 250.000 kematian tambahan per tahun akibat perubahan iklim. Itulah mengapa Hari Kesehatan COP28 ini dinilai penting untuk memberikan konteks yang jelas terkait isu ini.
Pada hari yang sama, Sekjen PBB, Antonio Guterres, tidak lupa mengkritisi komitmen yang ditetapkan para raksasa industri minyak dan gas untuk mengurangi emisi.
Menurutnya, komitmen tersebut sudah mengindikasikan arah yang positif, namun sayangnya rencana yang dijabarkan sama sekali tidak menyinggung soal penghapusan emisi dari konsumsi bahan bakar fosil.
Guterres menekankan bahwa hasil penelitian ilmiah yang ada sudah sangat jelas menunjukkan bahwa konsumsi bahan bakar fosil harus benar-benar dihentikan untuk membatasi kenaikan suhu global di bawah 1,5° C.
Pernyataan ini memicu perdebatan — apakah dunia harus berkomitmen menghentikan konsumsi bahan bakar fosil atau sekadar menguranginya — apalagi setelah The Guardian melaporkan bahwa Presiden COP28, Sultan Al Jaber, memberi pernyataan yang kontras.
Kabarnya, Al Jaber mengeklaim bahwa tidak ada sains yang menunjukkan keharusan untuk menyetop konsumsi bahan bakar fosil demi mencapai tujuan tersebut.
Hari kelima (4 Desember 2023)
Menanggapi laporan The Guardian, Presidensi COP28 menggelar konferensi pers dadakan. Al Jaber menegaskan bahwa mereka sepenuhnya percaya dan menghargai sains yang ada.
Selebihnya, hari kelima COP28 mengangkat topik seputar keuangan, perdagangan, keseteraan gender, dan akuntabilitas.
Bicara soal keuangan, Presidensi COP28 mengeklaim bahwa komitmen kolektif yang diambil selama empat hari pertama COP28 berhasil memobilisasi dana sebesar $57 miliar.
Sejumlah negara dan bank, termasuk Inggris, Prancis, Bank Dunia, dan bank Investasi Eropa, setuju untuk memasukkan klausul utang yang lebih tahan terhadap iklim dalam pinjaman mereka.
Klausul ini memungkinkan negara-negara yang rentan untuk menghentikan sementara pembayaran utang saat terjadi bencana iklim, memberi mereka ‘ruang bernapas’ untuk memulihkan diri.
Terkait kesetaraan gender, Presidensi COP28 meluncurkan Gender-Responsive Just Transitions & Climate Action Partnership untuk mengatasi dampak yang tidak proporsional pada hilangnya pekerjaan terkait iklim bagi perempuan.
Hari keenam (5 Desember 2023)
Tema hari keenam COP28 adalah energi, transisi yang adil, dan masyarakat adat.
Program Lingkungan PBB (United Nations Environment Programme/UNEP) meluncurkan Global Cooling Pledge bersamaan dengan laporan yang menjabarkan secara detail berbagai cara untuk mengurangi emisi dari sektor pendinginan.
Rekomendasi yang diberikan mencakup tiga pilar utama: 1) solusi pendinginan pasif seperti insulasi atau permukaan yang reflektif, 2) peningkatan standar efisiensi energi untuk perangkat pendingin, dan 3) pengurangan konsumsi cairan pendingin berbasis hidrofluorokarbon.
Estimasinya, solusi-solusi yang ditawarkan dapat mengurangi paling tidak 60 persen dari total emisi yang dihasilkan oleh sektor ini pada tahun 2050.