Limbah makanan atau food waste merupakan permasalahan global yang serius. Di Indonesia, limbah makanan pun juga menjadi jenis limbah dengan volume terbesar pada 2023, mencapai 41,6% dari total menurut data Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK).
Kabar baiknya, saat ini sudah ada beberapa startup di Indonesia yang berfokus untuk menanggulangi permasalahan ini dengan pendekatan yang inovatif.
Berikut penjelasan singkat mengenai lima startup food waste yang ada di Indonesia.
1. Surplus
Surplus mengembangkan aplikasi yang menghubungkan para pelaku usaha makanan dengan konsumen untuk menjual makanan berlebih yang masih layak dikonsumsi dengan harga miring.
Tak hanya membantu para pelaku usaha mengurangi limbah makanan yang berpotensi mereka hasilkan, Surplus juga memberi kesempatan konsumen untuk menikmati berbagai sajian menarik dengan harga yang lebih terjangkau.
2. Garda Pangan
Garda Pangan adalah startup yang berfokus pada penyelamatan makanan yang mendekati masa kedaluwarsa dari produsen makanan, restoran, dan toko retail.
Mereka kemudian mendonasikan makanan tersebut kepada pihak yang membutuhkan, atau mengolahnya menjadi produk makanan lain yang memiliki umur simpan lebih panjang.
3. Magalarva
Startup Magalarva menawarkan solusi berupa pengelolaan limbah makanan berbasis biokonversi. Mereka memanfaatkan maggot (belatung lalat hitam) untuk mengurai limbah makanan organik menjadi maggot kering berprotein tinggi, yang kemudian dapat dimanfaatkan sebagai pakan ternak atau pupuk.
Dari limbah makanan menjadi asupan nutrisi bagi yang berpotensi menjadi bahan makanan ke depannya, kira-kira begitulah ide menarik yang Magalarva tawarkan.
4. Jangjo
Jangjo adalah platform yang menghubungkan petani dengan restoran dan hotel. Petani dapat menjual hasil panen mereka secara langsung ke restoran dan hotel melalui Jangjo, sehingga dapat mengurangi perantara dan potensi makanan terbuang.
Selain itu, Jangjo juga menawarkan sejumlah layanan pengelolaan sampah makanan, termasuk halnya pemrosesan menjadi kompos dan penguraian berbasis biokonversi tadi.
5. DamoGO
DamoGO berfokus pada penanganan limbah makanan dari sumbernya. Mereka menyediakan perangkat dan teknologi yang membantu pelaku usaha, seperti restoran dan hotel, untuk memonitor dan mengelola limbah makanan mereka dengan lebih efisien.
DamoGO juga menawarkan pelatihan dan edukasi kepada pelaku bisnis tentang strategi pengurangan limbah makanan.
—
Kelima startup ini memiliki pendekatan yang beragam dalam menangani permasalahan makanan yang terbuang. Melalui inovasi dan kolaborasi, mereka diharapkan dapat berkontribusi dalam menciptakan sistem pangan yang lebih berkelanjutan di Indonesia.
Gambar header: Joshua Hoehne via Unsplash.