Sektor energi terbarukan Indonesia terus berkembang pesat dalam beberapa tahun terakhir. Berbagai pemain baru bermunculan, semuanya dengan misi yang sama, yakni untuk menghadirkan solusi energi bersih dan menciptakan dunia yang lebih berkelanjutan.
Salah satu pemain penting dalam sektor ini adalah SUN Group. Awalnya berdiri sebagai SUN Energy pada tahun 2016, perusahaan ini telah aktif menyediakan solusi energi surya untuk sektor industri dan komersial di Indonesia.
Pertumbuhan bisnisnya yang pesat memungkinkan SUN Energy untuk berekspansi ke negara-negara lain sekaligus mendirikan sejumlah unit bisnis baru, seperti SUN Terra dan SUN Mobility. SUN Group sendiri adalah induk perusahaan yang membawahkan semuanya.
SUN Energy
Seperti yang sudah disebutkan, SUN Energy berfokus pada pengembangan solusi energi surya untuk sektor industri dan komersial.
Sepanjang tahun 2023, pertumbuhan bisnis yang dicatatkan SUN Energy lagi-lagi cukup menjanjikan, utamanya berkat upaya mereka memperluas operasional sistem pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) besutannya, baik dari segi wilayah maupun jenis industri.
Di industri pulp dan kertas, SUN Energy saat ini mengoperasikan PLTS Atap terbesar di Indonesia lewat Grup Asia Pulp Paper (APP); di PT Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk dengan kapasitas 9,8 MWp; dan di beberapa wilayah operasional PT Indah Kiat Tbk (IKPP), tepatnya di Serang dengan kapasitas 7.910 kWp dan Serpong dengan kapasitas 863,5 kWp.
Sistem PLTS besutan SUN Energy pun juga dapat ditemukan di beberapa jenis industri baru tahun ini, antara lain:
- Industri cold chain ‘makanan olahan’: PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk dan PT Panca Mitra Multiperdana Tbk
- Jasa transportasi: PT Blue Bird Tbk
- Industri manufaktur sabun: PT Orson Indonesia
- Industri perpipaan: PT Rusli Vinilon Sakti (Grup Vinilon)
- Industri petrokimia
- Industri elektronik: Polytron Indonesia
Kolaborasi dan kemitraan juga menjadi salah satu langkah strategis yang SUN Energy jalankan tahun ini.
Bersama Grup PLN ‘PLN Icon Plus’, SUN Energy telah meneken kontrak pengembangan proyek PLTS. Mereka juga telah menjalin kemitraan dengan PLN Unit Induk Distribusi Jawa Barat dalam rangka mendukung program transisi energi di wilayah Jawa Barat.
SUN Energy juga telah meresmikan perusahaan patungan (joint venture) bersama korporasi asal Jepang Sojitz Corporation, dengan visi untuk meningkatkan penetrasi PLTS di perusahaan Jepang yang memiliki operasional di Indonesia.
Belum lama ini, SUN Energy juga menerima penghargaan “Perusahaan Pengembang PLTS Terkemuka” dari Dewan Energi Nasional pada ajang Anugerah DEN 2023.
Secara keseluruhan, di sepanjang tahun 2023 SUN Energy mengerjakan lebih dari 200 proyek PLTS, dengan total kapasitas sebesar 350 MWp di Asia Pasifik, baik yang sudah terpasang maupun masih dalam tahap pengembangan.
Saat ini, SUN Energy memiliki sekitar 100 pelanggan di sektor industri dan komersial di Indonesia, dan mereka juga telah merampungkan proyek PLTS di kedua sektor ini dengan kapasitas 100 MWp.
Ke depannya, SUN Energy berencana menambahkan kapasitas aset PLTS sebesar 150 MWp pada tahun 2024.
Mereka juga akan memperluas penetrasi sistem PLTS sektor industri dan komersial di wilayah Sulawesi dan Kalimatan, serta menambah portofolio instalasi sistem PLTS di lebih banyak jenis industri, seperti misalnya industri semen yang akan dioperasikan tahun depan.
SUN Terra
Beralih ke SUN Terra, unit bisnis ini berfokus pada pengembangan sistem PLTS berskala kecil untuk pasar residensial.
Di sepanjang tahun 2023, SUN Terra mengoptimalkan layanannya dengan sejumlah inovasi, antara lain skema berlangganan dengan tarif mulai 300 ribuan rupiah, aplikasi mobile SUN Terra untuk memantau performa PLTS secara real-time, dan kemudahan bagi agen untuk mengelola dan memantau proses penjualan via aplikasi mobile.
SUN Terra juga menjalin kemitraan dengan sejumlah pengembang properti dan mengintegrasikan produknya ke banyak klaster perumahan, seperti Nava Park dan Grand Wisata Sinar Mas Land.
Tercatat saat ini SUN Terra bertanggung jawab atas proyek PLTS rumahan di 30 kota, dengan kapasitas total melebihi 8 MWp.
Pada tahun 2023, SUN Terra juga berhasil memperluas operasional bisnisnya ke negara Thailand dan melakukan instalasi PLTS di 23 rumah dengan kapasitas masing-masing sebesar 5 kWp.
Ke depannya, SUN Terra berniat memperluas penetrasi PLTS pada sektor usaha kecil menengah (UKM).
Sebelumnya, SUN Terra sendiri telah melakukan instalasi PLTS pada sektor ritel yang berlokasi di pusat distribusi barang. Namun pada 2024, SUN Terra berencana untuk meningkatkan adopsi PLTS Atap hingga ke rantai pasokannya, seperti toko ritel berskala kecil menengah.
SUN Mobility, NIRA, dan SUN Foundation
SUN Mobility adalah unit bisnis SUN Group yang berfokus pada pengembangan infrastruktur kendaraan listrik di Indonesia.
SUN Mobility saat ini tengah mengembangkan bisnis manajemen armada kendaraan listrik berbasis aplikasi mobile untuk sektor komersial
Untuk NIRA, ini merupakan lini bisnis SUN Group yang berfokus pada penyediaan jasa pengolahan sumber daya air pada sektor industri dan komersial.
NIRA menawarkan pengolahan air tanpa biaya dengan skema pembiayaan sesuai dengan output air yang dihasilkan dari sistem pengolahan air yang terpasang.
Setelah sistem Build Operate Transfer (BOT) berakhir dengan masa kontrak 7-10 tahun, seluruh infrastruktur sistem pengolahan air akan menjadi milik perusahaan mitra.
SUN Group juga memiliki organisasi nirlaba bernama Yayasan Sinar Utama Nusantara (YSUN), atau yang juga biasa disebut SUN Foundation.
YSUN memiliki visi untuk meningkatkan akses elektrifikasi pada masyarakat di daerah 3T (tertinggal, terdepan, dan terluar) sehingga dapat meningkatkan taraf kehidupan melalui teknologi sistem energi surya.
SUN Foundation mempunyai program “1 MWp untuk 1 Desa”, yang akan mengelektrifikasi satu desa 3T untuk setiap 1 MWp kapasitas PLTS yang telah diinstalasi.
Sepanjang tahun 2023, SUN Foundation telah melaksanakan berbagai program, di antaranya:
- Pemasangan pompa air bertenaga surya di Desa Wekeke dan Kampung Laja, Nusa Tenggara Timur
- Elektrifikasi Pulau Ndana, pulau terluar di Nusa Tenggara Timur yang berhadap langsung dengan Australia
- “Solar Technician Program” yang dilaksanakan di tingkat SMK untuk menciptakan lulusan siap kerja yang mampu mendukung kebutuhan SDM di sektor energi surya
- Program “Solar Energy Goes to You” sebagai upaya pengembangan komunitas dan edukasi, mulai dari siswa sekolah dasar hingga mahasiswa dan masyarakat umum
Gambar header: Freepik.