Pekan lalu, negara bagian California di Amerika Serikat mencapai tonggak baru dalam upaya transisi energi terbarukannya.
Selama lebih dari 9 jam pada hari Sabtu dan 8 jam pada hari Minggu, seluruh negara bagian tersebut sepenuhnya ditenagai listrik bersih 100%.
Ini menandai hari kesembilan berturut-turut California sepenuhnya bergantung pada sumber energi matahari, angin, air, geotermal, dan penyimpanan baterai selama setidaknya beberapa waktu.
Seperti dilaporkan oleh Fast Company, pencapaian ini merupakan peningkatan signifikan dibanding tahun-tahun sebelumnya yang hanya untuk satu atau dua hari saja dan tidak berturut-turut.
Meskipun California mencapai 100% energi bersih, beberapa pembangkit listrik tenaga gas tetap beroperasi pada tingkat rendah untuk berjaga-jaga jika diperlukan daya cadangan, sekaligus untuk memenuhi kuota ekspor ke negara bagian lain.
California memiliki rencana ambisius untuk mencapai 60% energi terbarukan pada tahun 2030 dan 100% energi bebas karbon pada tahun 2045. Namun ada kemungkinan tujuan ini dicapai lebih cepat.
Salah satu faktor utama yang memungkinkan California mencatatkan pencapaian baru ini adalah peningkatan pesat dalam kapasitas energi suryanya.
Saat ini, kapasitas terpasang energi surya California hampir menembus 47 gigawatt (GW), baik yang terpasang di atap rumah maupun di ladang surya berskala utilitas.
Kendati demikian, terlalu banyak tenaga surya juga bisa menjadi masalah. California sering menghasilkan begitu banyak listrik di siang hari sehingga tidak dapat digunakan. Alhasil, produsen kehilangan uang dan sebagian manfaat lingkungan potensial hilang.
Untuk mengatasi hal ini, California telah menambahkan sejumlah besar penyimpanan baterai dalam beberapa tahun terakhir. Pekan lalu, negara bagian ini mencatatkan rekor baru dalam hal penyimpanan daya.
Selain itu, operator jaringan ingin menambah jalur transmisi baru untuk memudahkan pengiriman lebih banyak energi terbarukan ke negara bagian lain.
Meskipun California telah mencapai kemajuan luar biasa, masih ada sejumlah tantangan yang harus dihadapi. Beralih ke energi bersih sepenuhnya sepanjang waktu akan membutuhkan lebih banyak tenaga surya, penyimpanan baterai, dan kemungkinan pengembangan lebih lanjut dari energi geotermal.
Gambar header: Wikipedia.