Dunia sedang berlomba menuju masa depan yang lebih berkelanjutan, dan transisi energi bersih menjadi salah satu pilar utama yang diupayakan.
Eksekusinya tentu tidak mudah, sebab dunia pada dasarnya harus beralih dari sumber energi yang sudah digunakan sejak awal Revolusi Industri pada abad ke-18.
Kendati demikian, beberapa negara telah berhasil menunjukkan kemajuan yang luar biasa dalam hal ini, menginspirasi dan memberikan pelajaran berharga bagi negara-negara lainnya.
Berikut daftar 10 negara yang bisa dikatakan sukses dalam menjalankan transisi energi bersih, terutama jika dilihat dari persentase bauran energi terbarukannya.
1. Denmark
Pengembangan proyek energi terbarukan sudah tercantum dalam agenda pemerintah Denmark sejak lama, dan mereka saat ini adalah salah satu negara dengan tingkat bauran energi terbarukan tertinggi di dunia, mencapai 67% alias dua pertiga dari total pasokan listrik yang dihasilkan.
Denmark menghasilkan energi bersihnya dengan bersumber pada angin (46,8%) dan biomassa (11,2%). Dukungan kebijakan yang kuat, infrastruktur yang memadai, serta keterlibatan masyarakat menjadi kunci keberhasilannya.
2. Islandia
Pemanfaatan sumber daya alam berlangsung sangat optimal di Islandia, dan sekitar 85% dari total pasokan energi utamanya berasal dari sumber terbarukan, dengan panas bumi (geotermal) dan air sebagai penyumbang terbesarnya.
Inovasi dan komitmen pemerintah menjadi Islandia salah satu contoh sukses pemanfaatan energi terbarukan di wilayah geografis yang menantang.
3. Norwegia
Negara kaya minyak ini justru menjadi salah satu pelopor dalam transisi energi bersih. Laporan International Energy Agency (IEA) mencatat bahwa pada tahun 2020, 98% dari pasokan listrik yang dihasilkannya berasal dari sumber terbarukan, utamanya air (92%).
Dengan pengelolaan sumber daya alam yang bijak, Norwegia membuktikan bahwa transisi energi bersih bisa dilakukan bahkan di negara dengan cadangan bahan bakar fosil yang besar.
4. Swedia
Tetangga Denmark dan Norwegia ini juga memiliki progres transisi energi bersih yang sangat baik, dengan 70% dari total produksi listriknya berasal dari energi air (41%) dan nuklir (29%).
Meski nuklir secara teknis tidak bisa diklasifikasikan sebagai sumber terbarukan, pencapaian ini tetap mendemonstrasikan pemanfaatan sumber daya alam yang efektif untuk menghasilkan energi bersih.
5. Austria
Austria tidak hanya terkenal dengan keindahan alamnya, tetapi juga dengan pemanfaatan energi terbarukannya. Sekitar 79% listriknya dihasilkan dari sumber terbarukan, dengan tenaga air sebagai pemain utama.
Komitmen jangka panjang dan kebijakan yang konsisten menjadi faktor pendorong utama dalam keberhasilan transisi energi Austria.
6. Portugal
Selama dua dekade terakhir, Portugal sibuk mengembangkan proyek energi terbarukan di sana-sini, dan perjuangan mereka tentu membuahkan hasil. Per Mei 2023, bauran energi terbarukan Portugal mencapai angka 60,3%, yang sebagian besar berasal dari pemanfaatan energi angin dan air.
7. Brasil
Brasil adalah negara dengan kapasitas produksi listrik terbesar ketujuh di dunia. 83% dari total pasokan listrik yang dihasilkan berasal dari sumber terbarukan, dengan energi air sebagai kontributor utama, disusul oleh energi surya dan angin.
8. Uruguay
Uruguay memulai upaya transisi energinya pada tahun 2005, dan dalam waktu yang relatif singkat, mereka telah menunjukkan pencapaian yang mengesankan: 98% dari total produksi listriknya bersumber pada energi terbarukan, utamanya energi angin dan air.
9. Kosta Rika
Dengan populasi sekitar 5,2 juta jiwa, Kosta Rika bukanlah suatu negara besar. Namun itu tidak mencegah mereka menjadi raksasa di bidang pengembangan energi terbarukan.
Pada tahun 2020, sebanyak 99,78% dari output energi yang dihasilkan Kosta Rika disumbang oleh energi terbarukan, dengan air dan geotermal sebagai dua sumber utamanya.
10. Kenya
Di benua Afrika, Kenya menjadi contoh sukses pemanfaatan energi terbarukan. Sebanyak 86,98% dari total energi yang dihasilkan di Kenya berasal dari sumber terbarukan, khususnya panas bumi dan air.
Pelajaran yang bisa dipetik
Keberhasilan negara-negara di atas dalam menjalankan transisi energi tidak datang secara instan. Selain ketersediaan sumber daya alam yang melimpah, masih ada sejumlah faktor yang berkontribusi, antara lain:
- Komitmen politik yang kuat: Dukungan pemerintah melalui kebijakan dan investasi menjadi landasan utama yang sangat penting.
- Investasi dalam teknologi baru: Pengembangan dan penerapan teknologi terbaru menjadi kunci untuk meningkatkan efisiensi dan nilai keekonomisan energi terbarukan.
- Keterlibatan masyarakat: Kesadaran dan partisipasi masyarakat juga memegang peranan penting dalam mendukung upaya transisi energi bersih.
Gambar header: José Ignacio Pompé via Unsplash.