Sudah bukan rahasia kalau kendaraan listrik dapat membantu mengurangi emisi karbon. Yang masih memicu pertanyaan adalah berapa banyak emisi karbon yang dapat dikurangi.
Menurut General Manager PLN Unit Induk Distribusi Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, dan Sulawesi Barat (UID Sulselrabar), Moch. Andy Adchaminoerdin, penggunaan kendaraan listrik ikut andil dalam mengurangi emisi karbon di sektor transportasi hingga 56%.
Maka dari itu, Andy mengajak masyarakat untuk beralih dari kendaraan berbasis energi fosil ke kendaraan listrik.
“Dengan menggunakan kendaraan listrik, masyarakat sudah turut berkontribusi untuk mengurangi emisi karbon transportasi sampai 56%,” tutur Andy, seperti dikutip dari Antara.
Selain reduksi emisi, narasi lain yang juga sering dijumpai dalam pembahasan mengenai keuntungan menggunakan kendaraan listrik adalah hemat biaya. Lagi-lagi pertanyaannya adalah, seberapa besar biaya yang bisa dihemat?
Dalam konteks ini, Andy mencontohkan pengalaman pribadinya menggunakan mobil listrik sebagai moda transportasi jarak jauh.
Ia menjelaskan bahwa dengan jarak tempuh sekitar 750 km, mobil listrik yang digunakannya hanya membutuhkan daya sebesar 90 kilowatt hour (kWh).
Dengan asumsi tarif listrik di SPKLU sebesar Rp2.466 per kWh, maka perjalanan yang ditempuh Andy tersebut hanya memerlukan biaya sekitar Rp221.940.
Sebagai perbandingan, mobil konvensional memerlukan BBM sebanyak 90 liter untuk menempuh jarak yang sama, yang berarti total biayanya mencapai angka Rp1,5 juta.
Hingga 9 April 2024, transaksi penggunaan SPKLU oleh masyarakat tercatat meningkat signifikan. PLN mengungkapkan jumlah transaksi di SPKLU melonjak hingga tiga kali lipat pada periode arus mudik tahun 2024 dibandingkan periode yang sama pada 2023 — dari 23 transaksi menjadi lebih dari 76 transaksi.
Tren yang sama juga terjadi di sejumlah daerah lain, seperti Bekasi dan Bali. Di Bekasi, total penjualan daya listrik SPKLU selama tiga bulan pertama 2024 bahkan jauh melebihi jumlah keseluruhan penjualan pada tahun 2023.
Di Bali, PLN mencatat 429 transaksi yang terjadi di SPKLU selama periode Lebaran 2024, dengan total daya listrik sebesar 6.111,2 kWh yang tersalurkan.