Terlepas dari fakta bahwa Indonesia merupakan salah satu dari 10 negara penghasil emisi karbon terbesar, kesadaran perusahaan-perusahaan lokal akan dampak lingkungan dari operasionalnya masih tergolong minim.
Mulai dari perusahaan besar hingga startup dan UMKM, saat ini belum banyak yang tergerak untuk melakukan penghitungan jejak karbonnya masing-masing. Padahal, penghitungan emisi oleh perusahaan merupakan langkah penting dalam memahami dampak lingkungan yang dihasilkan.
Untuk mengatasi masalah ini, East Ventures bekerja sama dengan Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin Indonesia) beserta WRI Indonesia meluncurkan sebuah platform berbasis web yang dapat difungsikan sebagai kalkulator emisi gas rumah kaca (GRK).
Dinamai ECOVISEA (Emission Calculator & Visualization Southeast Asia), platform ini dapat diakses secara gratis oleh perusahaan dari berbagai skala. Harapannya, para pelaku bisnis dari berbagai industri dapat mengukur, mengelola, dan mengurangi emisi mereka secara akurat, demi mendukung upaya transisi menuju ekonomi rendah karbon.
Avina Sugiarto selaku Partner East Ventures menjelaskan bahwa keberlanjutan telah menjadi bagian dari DNA East Ventures sejak awal berdiri, dan ECOVISEA sendiri merupakan bukti upaya kolaboratif dalam memanfaatkan teknologi digital, keahlian spesifik, dan wawasan lapangan.
“Platform inovatif ini menyederhanakan proses perhitungan karbon yang sebelumnya dilakukan secara manual sekaligus memberdayakan dunia usaha untuk mendapatkan visualisasi sumber emisi GRK mereka. Para pengguna pada akhirnya dapat mengidentifikasi strategi pengurangan emisi dengan lebih baik,” jelas Avina dalam keterangan resminya.
ECOVISEA dirancang untuk menghitung emisi yang dihasilkan perusahaan berdasarkan tiga scope atau cakupan, yaitu:
- Scope 1: Emisi langsung dari sumber yang dimiliki atau dikuasai perusahaan, seperti pembakaran stasioner, emisi fugitive, pembakaran bergerak, emisi proses, dll.
- Scope 2: Emisi tidak langsung dan pembangkitan energi yang dibeli, seperti pembelian listrik, panas atau uap, dll.
- Scope 3: Semua emisi tidak langsung lainnya dari rantai nilai perusahaan, baik dari rantai nilai hulu maupun hilir.
Data faktor emisi yang digunakan ECOVISEA berasal dari Climatiq, mesin penghitung karbon yang berstandar global dan mematuhi GHG Protocol dan ISO 14067.
ECOVISEA menyajikan hasil penghitungan atau laporan secara real-time dalam format kumpulan data dan visualisasi. Laporan ini mencakup beberapa informasi penting, termasuk jumlah emisi dengan rincian data serta analisis tren waktu.
Versi yang sudah bisa diakses saat ini memungkinkan perusahaan untuk menghitung Scope 1 dan Scope 2, serta beberapa bagian dari Scope 3. Rencananya, versi penuh ECOVISEA akan dirilis pada paruh pertama 2024.