Pengelolaan sampah merupakan problem yang cukup serius di Indonesia. Kabar baiknya, Indonesia juga memiliki beberapa perusahaan rintisan atau startup yang berfokus di bidang daur ulang dan ekonomi sirkular.
Ekonomi sirkular sendiri adalah konsep ekonomi yang bertujuan untuk mengurangi limbah dengan memperpanjang umur produk dan material.
Deretan startup ini menawarkan berbagai layanan dan produk yang dapat membantu masyarakat dan bisnis dalam upaya mengurangi jejak lingkungan mereka.
Berikut adalah 5 startup asal Indonesia yang bergerak di bidang daur ulang dan ekonomi sirkular.
1. Waste4Change
Didirikan pada tahun 2014, Waste4Change adalah startup yang menawarkan layanan pengelolaan sampah, termasuk pengumpulan sampah, daur ulang, dan edukasi.
Mereka membantu bisnis dan perorangan untuk mengurangi sampah dan mengalihkannya dari tempat pembuangan akhir. Waste4Change juga bermitra dengan organisasi lain untuk mencegah polusi plastik.
2. Rekosistem
Rekosistem adalah startup climate tech yang menawarkan layanan pengelolaan sampah dan daur ulang. Mereka bertujuan untuk menciptakan komunitas yang lebih ramah lingkungan dengan menerapkan praktik-praktik yang berkelanjutan.
Rekosistem menawarkan berbagai layanan kepada individu dan bisnis. Mereka juga membeli sampah terpilah dari perusahaan. Sejauh ini, Rekosistem tercatat telah berhasil mendaur ulang lebih dari 10.000 ton sampah.
3. Buangdisini
Buangdisini adalah startup pengelolaan sampah yang menerapkan prinsip ekonomi sirkular untuk mengatasi sampah plastik dan kerusakan lingkungan.
Buangdisini mewujudkan hal ini melalui Pusat Daur Ulang Pintar yang mendaur ulang sampah plastik menjadi bahan berkualitas tinggi untuk kebutuhan manufaktur.
Mereka juga memiliki aplikasi ponsel yang memungkinkan pengguna untuk menukar sampah mereka dengan keuntungan.
4. Octopus
Octopus adalah platform pengelolaan sampah yang membantu masyarakat mendaur ulang dengan menghubungkan mereka dengan pengumpul dan pemroses.
Mereka juga mendidik masyarakat tentang pengumpulan dan pemisahan sampah.
5. Rebricks
Rebricks memproduksi bahan bangunan ramah lingkungan dari sampah plastik daur ulang. Rebricks mengubah plastik yang ditolak menjadi bahan bangunan.
Rebricks sempat memenangkan Penghargaan Kepemimpinan Energi ICLIF pada tahun 2021 dan berkolaborasi dengan Habitat for Humanity untuk meluncurkan Climate Smart Housing pada tahun 2023.
Gambar header: Freepik.