Dewasa ini, istilah teknologi ramah lingkungan ramai digaungkan sebagai salah satu bentuk jawaban atas tantangan krisis iklim yang menghadang.
Sejak awal peradaban manusia, teknologi memang diciptakan untuk membantu memudahkan kehidupan manusia, dan teknologi ramah lingkungan pun eksis untuk tujuan yang sama selagi memprioritaskan prinsip-prinsip keberlanjutan.
Apa sebenarnya yang dimaksud dengan teknologi ramah lingkungan, dan apa saja contoh-contohnya? Berikut penjelasannya.
Apa itu teknologi ramah lingkungan?
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan mendefinisikan teknologi ramah lingkungan sebagai teknologi yang diciptakan untuk memudahkan kehidupan manusia tanpa perlu merusak atau memberikan dampak negatif pada lingkungan dan sekitarnya.
Secara garis besar, definisinya memang terdengar mirip seperti cleantech, dan pada kenyataannya memang banyak yang menyamakan kedua istilah tersebut.
Pun begitu, teknologi ramah lingkungan sebenarnya juga dapat diartikan sebagai teknologi yang dalam proses pembuatan dan penerapannya menggunakan bahan baku yang ramah lingkungan, atau melibatkan proses yang efektif dan efisien, serta menghasilkan limbah yang minimal sehingga dapat mengurangi dan mencegah terjadinya pencemaran lingkungan.
Dalam konteks ini, ponsel atau gawai lain yang dibuat dengan menggunakan material hasil daur ulang juga bisa dikategorikan sebagai teknologi ramah lingkungan, sebab proses produksinya memiliki dampak pada lingkungan yang lebih minimal ketimbang jika menggunakan bahan baku konvensional.
Prinsip-prinsip teknologi ramah lingkungan
Mengutip situs pendidikan Astalog, secara umum ada enam prinsip yang diterapkan pada konsep teknologi ramah lingkungan. Berikut rinciannya:
- Refine, yang berarti proses pembuatannya menggunakan bahan yang ramah lingkungan, serta melalui prosedur yang lebih aman daripada teknologi sebelumnya.
- Reduce, yang berarti ada penurunan jumlah limbah yang dihasilkan berkat optimasi penggunaan bahan baku.
- Reuse, yang berarti menggunakan kembali bahan-bahan yang tidak terpakai atau yang sudah berupa limbah dan diproses dengan cara yang berbeda.
- Recycle, hampir sama seperti reuse, hanya saja recycle menggunakan kembali bahan-bahan atau limbah dan diproses dengan cara yang sama.
- Recovery, yang berarti ada pemanfaatan material tertentu dari limbah untuk diproses demi keperluan yang lain.
- Retrieve energy, yang berarti ada penghematan energi yang dilakukan dalam suatu proses produksi.
Contoh teknologi ramah lingkungan
Dewasa ini, teknologi ramah lingkungan telah diterapkan di banyak sektor.
Di sektor energi misalnya, semua sistem pembangkit listrik yang memanfaatkan sumber energi terbarukan (air, angin, surya) dapat digolongkan sebagai teknologi ramah lingkungan karena tidak menghasilkan emisi gas rumah kaca (GRK) seperti pembangkit listrik berbahan bakar fosil.
Di sektor transportasi, ada kendaraan listrik yang menjadi solusi mobilitas yang ramah lingkungan. Selain itu, penggunaan bioenergi sebagai alternatif bahan bakar minyak juga dapat digolongkan sebagai teknologi ramah lingkungan.
Di sektor pertanian, pengembangan metode tanam hidroponik dan akuaponik terbukti bisa membantu menghemat penggunaan lahan dan air, yang kemudian bisa memberikan dampak positif pada lingkungan secara luas.
Teknologi ramah lingkungan pun dapat diterapkan pada infrastruktur bangunan, seperti misalnya sistem pemanasan dan pendinginan berbasis geotermal yang rendah emisi.
Selain memiliki dampak yang minimal terhadap lingkungan, teknologi ramah lingkungan tentu juga bisa diartikan sebagai teknologi yang secara aktif membantu menjaga kelestarian lingkungan, contohnya seperti alat yang bisa menyerap kandungan karbon dari udara.
Gambar header: Freepik.