Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB) atau Sustainable Development Goals (SDGs) menjadi istilah yang sangat santer dibicarakan dalam beberapa tahun terakhir.
Hampir semua agenda pembangunan yang dibahas di berbagai negara selalu menyinggung SDGs. Namun apa sebenarnya yang dimaksud dengan SDGs?
Berikut penjelasan lengkapnya.
Apa itu SDGs?
Secara sederhana, SDGs adalah panduan pembangunan global yang dirancang untuk mengatasi berbagai tantangan yang dihadapi oleh masyarakat dunia.
Tujuan utama penetapan SDGs adalah untuk mencapai pembangunan yang berkelanjutan yang memperhitungkan aspek sosial, ekonomi, dan lingkungan, dengan harapan untuk menciptakan dunia yang lebih adil, makmur, dan lestari.
Singkat cerita, SDGs merupakan komitmen global dan nasional dalam upaya untuk menyejahterakan masyarakat.
Sejarah SDGs
SDGs memiliki akar sejarah dalam Tujuan Pembangunan Milenium (Millenium Development Goals – MDGs) yang diadopsi oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada tahun 2000 sebagai panduan pembangunan global selama periode 2000-2015.
Menjelang akhir pelaksanaan MDGs pada tahun 2012, negara-negara yang menjadi anggota PBB sepakat untuk merumuskan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan yang lebih luas.
Pada tahun 2013, Majelis Umum PBB membentuk kelompok kerja terbuka untuk mengembangkan proposal SDGs.
Lalu pada 25 September 2015, Sidang Umum PBB mengadopsi Agenda Pembangunan Berkelanjutan 2030 yang mencakup 17 SDGs dan 169 target spesifik yang harus dicapai hingga tahun 2030. SDGs pun diresmikan sebagai kerangka kerja global untuk pembangunan berkelanjutan.
Sebagai penerus MDGs, SDGs dirancang agar lebih komprehensif, lebih menekankan pada hak asasi manusia, lebih inklusif, dan melibatkan lebih banyak pemangku kepentingan.
SDGs juga tidak hanya memuat tujuan, melainkan juga sarana pelaksanaannya. Mengutip situs Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), SDGs juga membuka akses ke sumber pendanaan yang lebih luas, termasuk dari pihak swasta.
17 Tujuan SDGs
Berdasarkan info di situs PBB, SDGs memuat 17 tujuan yang mencakup berbagai macam aspek dan kebutuhan.
Berikut rinciannya:
- Tidak ada kemiskinan: Memastikan bahwa setiap orang memiliki akses ke kehidupan yang layak dan layanan dasar.
- Tidak ada kelaparan: Mencapai ketahanan pangan global dan mengakhiri kelaparan.
- Kehidupan sehat dan sejahtera: Memastikan kesehatan yang baik dan kesejahteraan bagi semua orang.
- Pendidikan berkualitas: Menyediakan pendidikan yang berkualitas dan inklusif.
- Kesetaraan gender: Mencapai kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan.
- Air bersih dan sanitasi: Memastikan akses universal ke air bersih dan sanitasi yang aman.
- Energi bersih dan terjangkau: Memastikan akses ke energi yang terjangkau, andal, berkelanjutan, dan modern untuk semua.
- Pekerjaan layak dan pertumbuhan ekonomi: Mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan, serta pekerjaan yang layak untuk semua.
- Industri, inovasi, dan infrastruktur: Membangun infrastruktur yang tahan bencana, inklusif, berkelanjutan, dan inovatif.
- Berkurangnya kesenjangan: Mengurangi ketidaksetaraan di dalam dan di antara negara.
- Kota dan pemukiman berkelanjutan: Membuat kota dan pemukiman inklusif, aman, tahan bencana, dan berkelanjutan.
- Konsumsi dan produksi yang bertanggung jawab: Mengadopsi pola konsumsi dan produksi yang berkelanjutan.
- Penanganan perubahan iklim: Melakukan tindakan segera untuk mengatasi perubahan iklim dan dampaknya.
- Ekosistem lautan: Melindungi kehidupan di bawah air dan ekosistem terkait.
- Ekosistem daratan: Melindungi, mengembalikan, dan mempromosikan pengelolaan berkelanjutan ekosistem darat.
- Perdamaian, keadilan, dan institusi yang tangguh: Mendorong perdamaian, keadilan, dan lembaga yang efektif.
- Kemitraan untuk mencapai tujuan: Meningkatkan kemitraan global untuk pembangunan berkelanjutan.
Pengadopsian SDGs
Berbagai negara, organisasi internasional, bisnis, dan masyarakat sipil di seluruh dunia telah berkomitmen untuk mencapai SDGs.
Negara-negara anggota PBB juga diharapkan untuk mengintegrasikan SDGs ke dalam kebijakan nasional mereka dan melaporkan kemajuan mereka secara berkala.
Untuk mengukur kemajuan pencapaian SDGs, PBB telah mengembangkan indikator-indikator yang relevan. Berbagai lembaga, termasuk badan pemerintah dan organisasi non-pemerintah, memantau dan melaporkan perkembangan pada masing-masing tujuan dan target.
Selain pemerintah, masyarakat sipil dan sektor swasta juga memainkan peran penting dalam mencapai SDGs dengan berkontribusi melalui insiaitif-inisiatif berkelanjutan, investasi sosial, dan tindakan berkelanjutan.