Meski sering dikaitkan dengan bahan bangunan, beton justru menawarkan solusi tak terduga dalam mengatasi perubahan iklim, seperti yang ditunjukkan oleh startup bernama Silicate.
Startup asal Irlandia ini memanfaatkan limbah beton untuk disebarkan di lahan pertanian. Teknik ini mampu menyerap karbon sekaligus meningkatkan hasil panen.
Selain pohon, Bumi memiliki proses alami penghilang karbon dioksida, yakni pelapukan batuan. Proses ini melepaskan unsur-unsur seperti kalsium yang bereaksi dengan CO2 di atmosfer, membentuk batuan baru seperti kalsium karbonat.
Namun emisi manusia jauh melebihi kemampuan alami tersebut. Silicate berupaya mempercepat proses ini dengan menyebarkan debu halus beton berdiameter 1 milimeter ke ladang.
Hasil uji coba mereka di Chicago menunjukkan potensi pengikatan CO2 sebesar 220 ton per tahun, setara dengan emisi 50 mobil.
Prosesnya tergolong sederhana. Beton terbuat dari kalsium karbonat yang dipanaskan menjadi kapur. Kapur ini bereaksi dengan CO2 di udara, menghasilkan ion bikarbonat yang tersimpan di tanah dan terbawa ke laut, mengikat karbon selama puluhan ribu tahun.
Selain menyerap karbon, beton juga berfungsi sebagai pengubah pH, sehingga dapat meningkatkan kesehatan tanah. Studi di Irlandia menunjukkan peningkatan 35% massa biji oat yang ditanam di ladang yang diolah dengan beton.
Meski berpotensi besar, masih banyak yang belum diketahui tentang efek jangka panjang dari teknik ini. Para ilmuwan masih meneliti apakah semua CO2 dapat tersimpan di laut atau sebagian kembali ke udara.
Peningkatan pelapukan batuan tidak akan cukup untuk mengatasi krisis iklim. Eliminasi emisi CO2 tetap menjadi solusi utama. Namun inovasi Silicate menawarkan harapan baru dengan memanfaatkan limbah beton dan meningkatkan produktivitas pertanian.
Meskipun belum ada data pasti mengenai jumlah karbon yang terserap, New Scientist melaporkan bahwa ladang yang diolah dengan beton Silicate memiliki kadar bikarbonat yang tinggi. Ini menunjukkan potensi teknik ini dalam menyerap karbon dan meningkatkan kualitas tanah.
Meskipun demikian, penelitian lebih lanjut diperlukan untuk memahami efek jangka panjang dan potensi dampak negatif ke lingkungan.
Meskipun tidak dapat sepenuhnya mengatasi krisis iklim, Silicate menawarkan solusi inovatif dengan memanfaatkan limbah beton dan memberikan manfaat ganda bagi lingkungan dan pertanian.
Sumber: Popular Mechanics.