Seiring meningkatnya permintaan akan produk yang lebih berkelanjutan dan ramah lingkungan, banyak organisasi dan inovasi bermunculan untuk menanggulangi polusi.
Salah satu contohnya adalah organisasi nirlaba The Ocean Cleanup, yang telah konsisten mengembangkan teknologi untuk menghentikan aliran polusi plastik ke lautan.
Sejak 2013, tim insinyur dan ilmuwan asal Belanda ini telah menguji dan menggunakan penghalang penangkap puing, kapal penangkap sampah otomatis, serta inovasi paling terkenalnya, Ocean Cleanup System.
Ocean Cleanup System 03 adalah iterasi terbaru dari teknologi penangkap plastik di laut lepas. Sistem ini beroperasi di Great Pacific Garbage Patch, yang terletak ratusan kilometer di lepas pantai antara California dan Hawaii.
Seperti dijelaskan oleh CEO The Ocean Cleanup, Boyan Slat, kepada CNET, sistem inovatif ini terwujudkan melalui sinergi perangkat keras dan perangkat lunak.
System 03 adalah sistem generasi keempat dari Ocean Cleanup. Ini merupakan perangkat pembersih laut terbesar dan tercanggih milik organisasi tersebut.
Hingga saat ini, Ocean Cleanup mengeklaim telah mengumpulkan lebih dari 10 juta kilogram sampah dari lautan dan sungai. Kendati demikian, Ocean Cleanup masih punya rencana untuk meningkatkan operasi pembersihannya pasca pengujian System 03.
Organisasi ini berharap dapat mengerahkan sebanyak 10 sistem pembersih laut sekaligus, dengan tujuan jangka panjang untuk membersihkan sebagian besar atau seluruh sampah plastik yang mengambang di Samudra Pasifik dalam jangka waktu 10 tahun.
“Sejak kami memulai dengan System 02 pada tahun 2021, kami telah melihat peningkatan yang stabil. Ekspedisi pertama yang kami lakukan, saya pikir, menangkap sekitar 7 ton plastik,” ungkap Boyan.
“Pada akhir tahun 2023 … kami naik menjadi 45 ton dalam sekali perjalanan. Tahun ini kami berharap dapat melakukan lebih baik dari itu. Angka ajaib yang kami targetkan adalah 100 kilogram per jam,” pungkasnya.