Tren peralihan dari sepeda motor bermesin bensin ke motor listrik memang terus menjadi pembicaraan hangat belakangan ini, apalagi ketika mulai dikaitkan dengan isu-isu seperti polusi udara.
Tak hanya sebatas wacana lagi, motor listrik pun sudah mulai banyak diadopsi di Indonesia. Berdasarkan riset terbaru yang dilakukan oleh Deloitte Indonesia dan Foundry, jumlah pengguna sepeda motor listrik di Indonesia telah naik 15 kali lipat dalam dua tahun terakhir.
Dalam laporan risetnya yang berjudul “An electric revolution: The rise of Indonesia’s e-motorcycle“, dikatakan bahwa jumlah motor listrik di Indonesia pada tahun 2022 telah mencapai angka 25.782 unit dari total keseluruhan kendaraan listrik, yakni 33.461 unit.
Indonesia merupakan negara dengan jumlah pengguna sepeda motor terbesar ketiga di dunia. Hal ini otomatis memberikan peluang yang sangat menjanjikan bagi industri motor listrik di Indonesia.
Estimasinya, industri motor listrik di Indonesia bisa memiliki nilai sebesar $19,2 miliar pada tahun 2030.
Pemerintah sendiri menargetkan adanya 13,5 juta sepeda motor listrik dari total 15,7 juta unit kendaraan listrik yang mengaspal di jalanan Indonesia pada 2030.
Sepintas, 13,5 juta unit mungkin terkesan banyak. Namun angka tersebut sebenarnya baru sekitar 10,8% dari jumlah total sepeda motor yang ada di Indonesia per tahun 2022 kemarin (125,3 juta unit).
Pemerintah juga berharap bahwa sekitar 30% dari penjualan sepeda motor baru di tahun 2030 berasal dari kategori motor listrik.
Tentu saja, untuk bisa mencapai target-target tersebut bukanlah tanpa tantangan, dan hasil temuan Deloitte dan Foundry mencatat ada tiga faktor penghambat terbesar.
Yang pertama terkait penyebaran infrastruktur yang kurang memadai. Kesulitan mencari stasiun untuk mengisi ulang baterai kerap menjadi alasan utama konsumen masih enggan beralih ke motor listrik.
Kedua adalah soal harga. Banyak konsumen yang merasa harga motor listrik masih terlalu mahal, apalagi mengingat lebih dari separuh jumlah motor listrik yang terjual membebankan biaya baterainya secara menyeluruh sejak awal pembelian.
Tantangan yang ketiga berkaitan dengan keandalan motor listrik itu sendiri. Faktor-faktor seperti kecepatan maksimum dan jarak tempuh yang rendah, serta durasi pengisian yang lama semakin menambah alasan bagi konsumen untuk mengurungkan niatnya membeli motor listrik.
Gambar header: Freepik.