Startup manajemen dan pengolahan limbah Rekosistem baru-baru ini mengumumkan peluncuran Reko Hub Driyorejo, sebuah fasilitas pemulihan materi berukuran 16.000 meter persegi hasil kerja samanya dengan Milion Limbah Indonesia.
Keberadaan Reko Hub Driyorejo bertujuan untuk melayani beberapa kota dan kabupaten di Jawa Timur, memperluas kapasitas pengelolaan sampah anorganik dan daur ulang di wilayah ini dari 15.000 ton menjadi 50.000 ton per tahun.
Sebagai penerus dari Reko Hub sebelumnya di kawasan Made, Surabaya, Reko Hub Driyorejo menawarkan solusi terhadap permasalahan serius yang dihadapi oleh Jawa Timur dalam hal produksi sampah, yang diperkirakan mencapai angka 5 juta ton per tahun.
Dengan fokus pada implementasi metode ekonomi sirkular dan kerja sama dengan Milion Limbah Indonesia, Reko Hub Driyorejo dirancang untuk mengelola sampah plastik bernilai rendah, yang sering kali diabaikan dalam proses daur ulang.
Ernest Layman, co-founder sekaligus CEO Rekosistem, menjelaskan bahwa perluasan ke Jawa Timur ini sejalan dengan kebijakan nasional untuk mencapai target pengurangan sampah rumah tangga dan sejenisnya sebanyak 30%, serta penanganan sebanyak 70% pada tahun 2025.
Kolaborasi dengan Milion Limbah Indonesia ini diharapkan dapat meningkatkan tingkat daur ulang di daerah ini menjadi 80%, khususnya melalui fasilitas daur ulang plastik bernilai rendah yang disediakan oleh keduanya.
Alex Chandra, co-founder dan CEO Milion Limbah Indonesia, menyoroti kompleksitas pemrosesan plastik bernilai rendah yang menjadi tantangan dalam upaya daur ulang.
“Kami sangat senang bekerja sama dengan Rekosistem dalam upaya bersama kami untuk meningkatkan persentase daur ulang di Indonesia melalui pengolahan sampah dengan lebih banyak jenis, karena masalah sampah di Indonesia bukan hanya jenis sampah plastik bernilai, namun juga residu yang banyak diabaikan oleh pemain lainnya,” jelas Alex, seperti dikutip dari siaran pers Rekosistem.
“Dengan begitu, tingkat pemulihan materi yang lebih baik bisa dicapai mengingat bahwa layanan penjemputan sampah yang dilakukan Rekosistem banyak menjangkau kawasan pemukiman penduduk,” imbuhnya.
Rekosistem berkomitmen untuk terus berinovasi dalam pengelolaan sampah dan pemulihan material demi menciptakan ekonomi yang lebih berkelanjutan.
Kolaborasinya dengan Milion Limbah Indonesia ini sejatinya menunjukkan bagaimana kolaborasi dua perusahaan untuk mencapai target net zero emission bisa berjalan secara efektif melalui metode pengelolaan sampah berbasis ekonomi sirkular.