Jumlah pengguna kendaraan listrik terus meningkat selama tiga bulan pertama 2024. Salah satu indikasinya adalah naiknya angka penjualan yang dicatatkan oleh stasiun pengisian kendaraan listrik umum (SPKLU) di kota Bekasi.
PT PLN Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan (UP3) Bekasi mencatat penjualan daya listrik di SPKLU selama triwulan pertama tahun 2024 mengalami kenaikan hingga 260% dibanding tahun sebelumnya.
“Terlebih, di momen Ramadan, arus mudik dan arus balik Idulfitri 1445 Hijriah. Total penjualan daya listrik di SPKLU sejak Januari hingga Maret 2024 meningkat menjadi sebesar 9.500 kWh,” ungkap Manajer PLN UP3 Bekasi, Donna Sinatra, seperti dikutip dari Antara.
Donna lanjut menjelaskan bahwa angka ini hampir tiga kali lipat lebih tinggi dibanding jumlah keseluruhan penjualan tahun 2023 yang mencapai 3.644 kilowatt hour (kWh).
Menurut Donna, data ini bisa menjadi indikasi bahwa tren pengguna kendaraan listrik sudah semakin masif. Dengan meningkatnya jumlah masyarakat yang beralih menggunakan kendaraan listrik, otomatis angka penjualan daya listrik di SPKLU pun ikut naik.
SPKLU di semua rest area
Donna turut mengungkapkan bahwa infrastruktur pengisian baterai kendaraan listrik di Indonesia saat ini sudah cukup memadai dalam konteks memenuhi kebutuhan libur Lebaran 2024.
Tercatat ada 1.299 unit SPKLU yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia pada periode mudik Lebaran 2024, dan PLN memastikan bahwa semuanya dalam kondisi baik. Bekasi sendiri memiliki 14 SPKLU di sejumlah titik cakupan kerja.
Donna menjelaskan bahwa hal ini berbeda dari tahun-tahun sebelumnya, tepatnya ketika SPKLU hanya bisa ditemukan di rest area tertentu saja.
“Sekarang, setiap rest area ada SPKLU yang siap melayani kebutuhan pemudik. Ini adalah bukti bahwa PLN sangat siap mendukung peralihan pemudik dari kendaraan berbasis energi fosil ke energi listrik,” tutur Donna.
Bali banjir kendaraan listrik
Selain di Bekasi, peningkatan penjualan SPKLU juga terjadi di Bali. PLN Unit Induk Distribusi Bali mencatat bahwa selama periode Lebaran 2024, ada sekitar 429 transaksi yang terjadi di SPKLU.
Antara melaporkan bahwa dari ratusan transaksi itu, total daya listrik yang tersalurkan mencapai 6.111,2 kWh. Sebagai informasi, Bali sendiri memiliki 76 unit SPKLU yang tersebar di 30 lokasi.