Pasar mobil listrik Indonesia kian menarik seiring bertambah banyaknya pabrikan otomotif yang berpartisipasi. Tak hanya mendatangkan mobil listrik dari negaranya masing-masing, sejumlah pabrikan bahkan memutuskan untuk merakit langsung mobil listriknya di tanah air.
Hal ini tentu didorong oleh inisiatif pemerintah untuk memberikan insentif bagi mobil listrik yang diproduksi secara lokal dengan skema completely knock down (CKD). Alhasil, pabrikan jadi bisa memberikan penawaran harga yang lebih menarik kepada konsumen.
Dari sederet mobil listrik yang sudah dipasarkan secara resmi di Indonesia, tercatat sudah ada 8 model yang diproduksi atau dirakit secara lokal, ditambah 2 model lain yang akan menyusul dalam waktu dekat.
Penasaran? Berikut daftar mobil listrik yang sudah CKD Indonesia per Maret 2024.
Daftar mobil listrik produksi Indonesia
Hyundai Ioniq 5
Mulai dipasarkan secara resmi pada Maret 2022, Hyundai Ioniq 5 merupakan mobil listrik pertama yang diproduksi di Indonesia, tepatnya di pabrik perakitan milik Hyundai di Cikarang, Jawa Barat.
Selain Ioniq 5, Hyundai sebenarnya juga punya model lain, yaitu Ioniq 6 yang berharga lebih mahal. Namun sampai artikel ini ditulis, status Ioniq 6 masih berupa produk yang diimpor secara utuh alias completely built-up (CBU).
Wuling Air ev dan BinguoEV
Mobil listrik terlaris di Indonesia ini juga sudah dirakit di Indonesia sejak pertama kali dijual secara resmi pada Juli 2022. Tidak tanggung-tanggung, pabrik perakitan Wuling yang berlokasi di Cikarang bahkan memiliki kapasitas produksi hingga 10 ribu unit per tahun untuk Air ev.
Di samping Air ev, Wuling belum lama ini juga telah menambah portofolio mobil listriknya di Indonesia dengan BinguoEV. Mobil listrik yang dijual di harga 300 jutaan ini pun juga telah dirakit secara lokal, dengan klaim tingkat komponen dalam negeri (TKDN) sebesar 47,5%.
Chery Omoda E5
Berawal dari upaya perakitan mobil dengan skema semi knocked down (SKD) pada November 2022, Chery terus mengupayakan komitmen dan investasinya di pasar Indonesia.
Usaha itu tidak sia-sia, sebab sejak Oktober 2023, Chery sudah beralih ke skema CKD, termasuk untuk mobil listriknya, Omoda E5.
MG 4 EV dan MG ZS EV
Sejauh ini, sebagian dari kita mungkin akan bertanya-tanya, “Memangnya sejauh apa perbedaan harga jual antara mobil listrik CBU dan CKD?” Jawabannya cukup drastis, dan MG 4 EV adalah bukti nyatanya.
Saat masih berstatus CBU, MG 4 EV dijual dengan harga 699 juta rupiah. Sekarang, mobil yang sama bisa didapatkan dengan banderol 433 juta rupiah saja berkat upaya MG merakitnya secara lokal.
Selain MG 4 EV, ada MG ZS EV yang juga sudah diproduksi di pabrik MG di Cikarang. Mobil listrik rakitan lokal ini bahkan rencananya juga akan diekspor ke Australia pada akhir 2024.
DFSK Gelora Electric
Beralih ke segmen mobil niaga atau komersial, ada DFSK Gelora Electric yang sudah diproduksi di dalam negeri sejak Januari 2023.
Mobil ini juga bisa menjadi contoh betapa drastisnya harga jual antara mobil listrik CBU dan CKD. Saat masih berstatus CBU, harga jual tipe termurahnya dipatok 484 juta rupiah. Sekarang, bahkan tipe tertingginya pun dihargai kurang dari 400 juta rupiah.
Mitsubishi L100 EV
Di tengah dominasi pabrikan asal Tiongkok, pabrikan Jepang pun juga ada yang sudah memproduksi mobil listrik di Indonesia, yakni Mitsubishi dengan mobil niaganya, L100 EV. Ini adalah kali pertama Mitsubishi memproduksi mobil listrik di luar Jepang.
Neta V
Selain yang sudah diproduksi secara lokal, masih ada dua mobil listrik lain yang sudah direncanakan untuk dirakit di Indonesia dalam waktu dekat.
Yang pertama adalah Neta V, yang kabarnya akan mulai diproduksi secara CKD pada kuartal kedua 2024, dengan memanfaatkan fasilitas milik PT Handal Indonesia Motor (HIM) di Bekasi.
Citroen E-C3
Mobil listrik yang kedua adalah Citroen E-C3, yang diberitakan bakal mulai dirakit di Indonesia pada Juli 2024 di fasilitas pabrik milik Indomobil Grup di Purwakarta, Jawa Barat.
Gambar header: MG Indonesia.