Asia Tenggara memiliki prospek pertumbuhan ekonomi hijau yang cerah. Menanggapi hal ini, tiga grup media besar dari Asia Tenggara sepakat untuk membentuk konsorsium guna menumbuhkan pengaruh yang mengedepankan prinsip-prinsip keberlanjutan.
Tiga media yang dimaksud adalah Star Media Group (SMG) asal Malaysia, Kompas Media Group (KG Media) asal Indonesia, dan Inquirer Group of Companies (IGC) asal Filipina. Aliansi lintas negara ini sendiri dinamai Asia Sustainability Impact Consortium.
Konsorsium ini bertujuan untuk secara strategis meningkatkan kemampuan ketiga media tersebut. Salah satu caranya dengan memfasilitasi aksi kolaboratif antara pemangku kepentingan, bisnis, dan masyarakat umum, yang secara kolektif akan menjangkau sekitar 123 juta orang di seluruh wilayah.
Chief Business Officer SMG, Lydia Wang, menekankan perlunya kolaborasi strategis untuk membantu percepatan agenda lingkungan hidup, sosial, dan tata kelola (ESG). Kolaborasi tersebut tidak hanya diperlukan di masing-masing negara, melainkan juga di seluruh benua.
“Ada kebutuhan mendesak soal kejelasan dan dukungan untuk memfasilitasi transisi yang lebih mulus menuju penyelarasan ESG dalam praktik bisnis,” tutur Lydia, seperti dikutip dari siaran pers.
“Hal ini ditambah dengan adanya hambatan regulasi dari berbagai peraturan internasional, serta standar pelaporan yang harus dipatuhi dan diprioritaskan oleh perusahaan karena ini akan berdampak pada mereka,” imbuhnya.
Keberlanjutan memang menjadi fokus utama dari Asia Sustainability Impact Consortium. Hal ini akan dicapai melalui strategi di tiga aspek, yakni pendidikan, keterlibatan, dan komunitas, yang akan dijalankan oleh masing-masing grup — StarESG, KG Media Lestari, dan Inquirer ESQ Edge.
Untuk aspek pendidikan, konsorsium ini akan mengintegrasikan keberlanjutan ke dalam kesadaran sosial melalui strategi media yang komprehensif, yang juga bisa menjangkau seluruh platform media cetak, digital, dan media sosial.
Untuk memperkuat dampak, aliansi ini juga akan mengajak komunitas yang memiliki visi serupa untuk menjadi suara otoritas dalam isu keberlanjutan.
Komunitas ini terdiri dari para ahli dan pemerhati yang akan memberikan wawasan atau panduan, membentuk diskusi, dan memberikan saran kepada para pemangku kepentingan utama yang berkontribusi pada pengembangan solusi yang berdampak dan berkelanjutan.
Agenda lainnya adalah menjembatani kesenjangan komunikasi antara para pemangku kepentingan, pelaku bisnis, dan masyarakat umum, seperti disampaikan oleh CEO KG Media, Andy Budiman.
Menurutnya, aliansi ini bakal memiliki peran dalam mengadvokasi kebijakan dan inisiatif yang memprioritaskan kemanusiaan, kesetaraan sosial-ekonomi, dan kelestarian lingkungan.
Asia Sustainability Impact Consortium membuka kesempatan bagi media lain di Asia yang ingin bergabung dengan misi mendorong perubahan dan memberikan dampak untuk masa depan yang berkelanjutan.