Dalam progres transisi energi, semua pihak punya perannya sendiri-sendiri. Bagi masyarakat umum, salah satu peran krusial yang bisa kita mainkan adalah mengadopsi teknologi ramah lingkungan yang tersedia.
Salah satu cara termudah untuk mewujudkan peran tersebut adalah dengan menggunakan lampu LED (light-emitting diode) di kediaman masing-masing. Dibandingkan dengan lampu konvensional, lampu LED menawarkan berbagai keuntungan, khususnya dalam hal efisiensi energi.
Berikut 5 alasan utama serta manfaat lampu LED, dan mengapa Anda perlu mempertimbangkan penggunaan lampu LED di rumah.
1. Hemat energi dan biaya
Mengutip Departemen Energi Amerika Serikat, lampu LED mengonsumsi setidaknya 75% lebih sedikit energi dibanding lampu pijar tradisional (incandescent lamp) untuk menghasilkan tingkat kecerahan yang sama.
Ini tentu dapat berdampak langsung pada penghematan biaya listrik bulanan. Sebagai gambaran, kita bisa merujuk pada riset yang dilakukan oleh Bambang Winardi, dosen di Departemen Teknik Elektro Universitas Diponegoro (Undip) Semarang.
Hasil penelitiannya menyimpulkan bahwa penggunaan lampu LED bisa memberikan penghematan hingga sebesar Rp7.702 per bulan, dan itu didapat dari satu buah lampu saja.
2. Tidak memancarkan panas berlebih
Secara umum, lampu LED menggunakan 95% dari total energi yang dikonsumsinya untuk memproduksi cahaya, dengan sisa 5% berubah menjadi panas.
Untuk lampu pijar, proporsinya justru terbalik, dengan hawa panas yang cukup signifikan yang dilepaskan ketika lampu sedang menyala. Hal ini dapat meningkatkan suhu di dalam ruangan, dan ujung-ujungnya meningkatkan konsumsi energi secara keseluruhan karena beban kerja pendingin udara (AC) jadi bertambah.
3. Umur pakai lebih lama
Lampu LED memiliki umur pakai yang jauh melebihi lampu pijar. Rata-rata lampu LED dapat bertahan hingga 50.000 jam penggunaan, sementara lampu pijar biasanya hanya bisa bertahan selama 1.000 jam. Ini berarti kita tidak perlu terlalu sering mengganti lampu.
Sebagai ilustrasi, anggaplah suatu lampu LED diklaim memiliki daya tahan hingga 25.000 jam, dan lampu tersebut Anda nyalakan selama 12 jam setiap harinya, maka lampu tersebut baru perlu Anda ganti setelah 5,7 tahun.
Ini tidak hanya menghemat biaya dalam jangka panjang, tetapi juga mengurangi limbah elektronik yang dihasilkan dari penggantian lampu yang sering.
4. Ramah lingkungan
Bicara soal limbah, lampu LED tidak mengandung bahan berbahaya seperti merkuri, yang biasa ditemukan di lampu pijar. Ini berarti lampu LED lebih aman bagi lingkungan sekaligus kesehatan manusia, dan biasanya juga dapat didaur ulang ketika sudah habis masa pakainya.
Lebih lanjut, konsumsi energi yang lebih rendah dari lampu LED secara tidak langsung juga dapat membantu mengurangi emisi gas rumah kaca (GRK).
5. Kompatibel dengan teknologi manajemen energi
Sebagian besar lampu LED dapat dengan mudah diintegrasikan dengan teknologi manajemen energi modern, seperti sensor gerak atau pengaturan tingkat kecerahan otomatis.
Hal ini memungkinkan pengguna untuk mengoptimalkan pancaran cahaya dan mengurangi pemborosan energi saat sedang tidak diperlukan.
—
Sepintas, mengganti lampu memang terkesan biasa atau bahkan sepele. Namun apabila langkah sepele ini dilakukan secara kolektif, maka dampaknya akan terasa signifikan.
Harus diakui bahwa biaya awal mengganti lampu LED memang cukup tinggi, terutama jika dibandingkan dengan harga lampu pijar itu sendiri. Namun dalam jangka panjang, hampir semua keuntungan yang diberikan lampu LED dapat menjustifikasi modal yang kita keluarkan.
Gambar header: Freepik.